KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) memutuskan untuk memangkas target pendapatan pra penjualan (marketing sales) tahun ini dari Rp 4,5 triliun menjadi Rp 2,5 triliun. Selain itu, SMRA juga absen membagikan dividen tahun ini. Analis Sucor Sekuritas Joey Faustian mengatakan, target marketing sales terbaru SMRA bisa dicapai, ditopang oleh produk baru yang akan diluncurkan dan suku bunga yang saat ini dalam tren rendah. "Apalagi pencapaian Rp 1,3 triliun di Juli 2020 belum termasuk penjualan ruko Faraday dan Maxwell senilai Rp 250 miliar," jelas Joey kepada Kontan.co.id, Rabu (12/8). Joey memprediksi SMRA di tahun ini bisa membukukan pendapatan Rp 4,98 triliun, laba bersih Rp 250 miliar, dan marketing sales Rp 2,5 triliun. Pendapatan berulang diprediksi bakal turun cukup drastis yaitu hingga 25%. Penurunan ini terutama karena penutupan mal selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan pemberian diskon sewa kepada tenant mal selama PSBB transisi. Dari segi kapasitas, operasional mall juga ditetapkan 50% dari kapasitas normal.
Analis memprediksi Summarecon Agung (SMRA) bisa merealisasikan target marketing sales
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) memutuskan untuk memangkas target pendapatan pra penjualan (marketing sales) tahun ini dari Rp 4,5 triliun menjadi Rp 2,5 triliun. Selain itu, SMRA juga absen membagikan dividen tahun ini. Analis Sucor Sekuritas Joey Faustian mengatakan, target marketing sales terbaru SMRA bisa dicapai, ditopang oleh produk baru yang akan diluncurkan dan suku bunga yang saat ini dalam tren rendah. "Apalagi pencapaian Rp 1,3 triliun di Juli 2020 belum termasuk penjualan ruko Faraday dan Maxwell senilai Rp 250 miliar," jelas Joey kepada Kontan.co.id, Rabu (12/8). Joey memprediksi SMRA di tahun ini bisa membukukan pendapatan Rp 4,98 triliun, laba bersih Rp 250 miliar, dan marketing sales Rp 2,5 triliun. Pendapatan berulang diprediksi bakal turun cukup drastis yaitu hingga 25%. Penurunan ini terutama karena penutupan mal selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan pemberian diskon sewa kepada tenant mal selama PSBB transisi. Dari segi kapasitas, operasional mall juga ditetapkan 50% dari kapasitas normal.