KONTAN.CO.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali dibayangi sentimen negatif. Ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan Korea Utara (Korut), serta laju ekonomi Indonesia yang melambat membuat pergerakan IHSG tersendat. Sejumlah analis pun merevisi target IHSG di akhir tahun. Kepala Riset Paramitra Alfa Sekuritas Kevin Juido mengatakan, pertumbuhan ekonomi dalam negeri di kuartal dua lalu di bawah ekspektasi. Ia lantas menurunkan proyeksi IHSG tahun ini dari 6.300 jadi 6.000. Target ini mencerminkan price earning ratio (PER) IHSG 12,8 kali. Kevin juga mengkhawatirkan dampak gesekan AS dan Korut. Jika makin memanas, IHSG di akhir tahun bisa tersungkur di posisi 5.700. Ia mengatakan, fundamental dalam negeri memang masih cukup kuat menahan sentimen global. Tapi, jika konflik AS dan Korut berlangsung lama, ada efek domino yang besar ke pasar saham dan turut berimbas ke nilai tukar dan inflasi.
Analis menghitung ulang target IHSG
KONTAN.CO.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali dibayangi sentimen negatif. Ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan Korea Utara (Korut), serta laju ekonomi Indonesia yang melambat membuat pergerakan IHSG tersendat. Sejumlah analis pun merevisi target IHSG di akhir tahun. Kepala Riset Paramitra Alfa Sekuritas Kevin Juido mengatakan, pertumbuhan ekonomi dalam negeri di kuartal dua lalu di bawah ekspektasi. Ia lantas menurunkan proyeksi IHSG tahun ini dari 6.300 jadi 6.000. Target ini mencerminkan price earning ratio (PER) IHSG 12,8 kali. Kevin juga mengkhawatirkan dampak gesekan AS dan Korut. Jika makin memanas, IHSG di akhir tahun bisa tersungkur di posisi 5.700. Ia mengatakan, fundamental dalam negeri memang masih cukup kuat menahan sentimen global. Tapi, jika konflik AS dan Korut berlangsung lama, ada efek domino yang besar ke pasar saham dan turut berimbas ke nilai tukar dan inflasi.