KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak sawit atau Crude Palm Oil (CPO) saat ini sedang terkoreksi. Mengutip Bloomberg, pada Senin (29/3), harga CPO kontrak pengiriman Juni 2021, ditutup di level RM 3.747 per ton. Harga tersebut turun 6,79% dibandingkan harga tertinggi di bulan ini yang mencapai RM 4.020 per ton. Pada Selasa (30/3), harga CPO kontrak pengiriman Juni 2021 di kembali turun ke level RM 3.629 per ton. Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim menilai, koreksi harga CPO saat ini wajar terjadi. Lantaran saat ini bersamaan dengan musim semi di Amerika Serikat (AS), dan musim dingin sudah selesai, sehingga CPO sebagai pengganti minyak kedelai sudah mulai ditinggalkan.
“Amerika saat ini kembali dari musim dingin ke musim semi, dan mulai kembali menanam kacang kedelai, wajar kalau mengalami penurunan,” ujarnya. Ia juga menilai bahwa naiknya harga CPO di bulan ini karena adanya spekulan, dengan harga CPO yang berada di rentang RM 3.600an per ton sampai RM 4.200an per ton, spekulan banyak bermain di CPO. Baca Juga: Usai cetak kinerja ciamik, ini rekomendasi saham Indofood Sukses Makmur (INDF) Menurut Ibrahim, karena permintaan minyak yang tinggi seperti banyak yang membutuhkan minyak goreng karena lockdown masih ada, maka spekulan bermain di sana. “Rupanya, harga CPO yang tinggi saat ini benar-benar spekulasi yang bermain, pada saat menyentuh level tertinggi, tidak ada lagi yang membeli, karena harga terlalu tinggi, wajar terjadi koreksi. Koreksi ini wajar akan dalam, bukan hanya RM 3.000 saja tapi bisa di bawah level RM 3.000an,” imbuh Ibrahim. Ia menilai harga di level RM 4.000an per ton adalah harga yang terlalu tinggi, karena dengan masih terjadi resesi. Menurutnya, untuk saat ini harga CPO yang pas dan stabil ada di kisaran RM 3.000an per ton. “Pada saat spekulan keluar pasar, harga akan kembali normal, misal harga CPO RM 3.000an. Ada kemungkinan di level RM 2.800 itu level terendah. Pada saat mencapai level RM 2.800 itu level yang normal. Artinya ekonomi yang baik,” katanya, Selasa (30/3).