KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan sektor paling moncer sepanjang awal tahun 2019 ini adalah properti, real estate dan building construction. Tercatat sektor yang diisi saham-saham properti tersebut tumbuh hingga 7,37% year to date (ytd). Tertinggi dari sembilan sektor yang ada di BEI. Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan mengatakan, ada beberapa faktor dan sentimen yang menjadi penggerak sektor properti dari sisi harga yaitu pada tahun lalu harga saham sektor ini sudah terkoreksi cukup dalam. Sehingga secara valuasi price to earning ratio (PER) sudah undervalued. Selain itu, suku bunga acuan dari bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserver juga diprediksi tidak akan seagresif tahun 2018. Kemudian, kondisi nilai tukar rupiah juga terlihat membaik, banyak emiten properti yang memiliki utang dalam bentuk dollar AS.
Analis menilai kenaikan saham properti di awal 2019 disebabkan sudah undervalued
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan sektor paling moncer sepanjang awal tahun 2019 ini adalah properti, real estate dan building construction. Tercatat sektor yang diisi saham-saham properti tersebut tumbuh hingga 7,37% year to date (ytd). Tertinggi dari sembilan sektor yang ada di BEI. Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan mengatakan, ada beberapa faktor dan sentimen yang menjadi penggerak sektor properti dari sisi harga yaitu pada tahun lalu harga saham sektor ini sudah terkoreksi cukup dalam. Sehingga secara valuasi price to earning ratio (PER) sudah undervalued. Selain itu, suku bunga acuan dari bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserver juga diprediksi tidak akan seagresif tahun 2018. Kemudian, kondisi nilai tukar rupiah juga terlihat membaik, banyak emiten properti yang memiliki utang dalam bentuk dollar AS.