Analis menilai hari ini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berpeluang tertekan. Sore ini (4/8), indeks ditutup di 2.227,68, atau terkoreksi 21,07 poin alias 0,94% dibanding hari sebelumnya.Analis Trimegah Securities, T. Heldy Arifin, menilai indeks besok akan cenderung tertekan. Penyebabnya, "Posisi saham-saham unggulan yang menjadi penopang indeks rawan terkoreksi karena investor melakukan aksi profit taking," tandas Heldy. Maklum, harga komoditi sudah mulai masuk masa konsolidasi. Alhasil, investor melihat kini sudah saatnya untuk merealisasikan keuntungan.Selain itu, indeks juga masih mengalami tekanan akibat pengaruh melemahnya kondisi ekonomi Amerika Serikat (AS). Wakil Kepala Riset dan Analisis Valbury Asia Futures, Nico Omer Jockenhere menilai pergerakan IHSG hari ini akan sangat tergantung dengan pergerakan indeks Dow Jones.
Analis Menilai, Nilai Indeks Besok Tertekan Karena Profit Taking
Analis menilai hari ini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berpeluang tertekan. Sore ini (4/8), indeks ditutup di 2.227,68, atau terkoreksi 21,07 poin alias 0,94% dibanding hari sebelumnya.Analis Trimegah Securities, T. Heldy Arifin, menilai indeks besok akan cenderung tertekan. Penyebabnya, "Posisi saham-saham unggulan yang menjadi penopang indeks rawan terkoreksi karena investor melakukan aksi profit taking," tandas Heldy. Maklum, harga komoditi sudah mulai masuk masa konsolidasi. Alhasil, investor melihat kini sudah saatnya untuk merealisasikan keuntungan.Selain itu, indeks juga masih mengalami tekanan akibat pengaruh melemahnya kondisi ekonomi Amerika Serikat (AS). Wakil Kepala Riset dan Analisis Valbury Asia Futures, Nico Omer Jockenhere menilai pergerakan IHSG hari ini akan sangat tergantung dengan pergerakan indeks Dow Jones.