Analis menilai, penguatan poundsterling sementara



KONTAN.CO.ID - Jelang rilis data-data ekonomi Inggris, mata uang poundsterling Selasa (12/9) terlihat menguat. Tren ini mengikuti kenaikan paska disetujuinya Rancangan Undang-Undang (RUU) Brexit oleh Perdana Menteri Inggris Theresa May.

Mengutip pasar spot Bloomberg sore ini, pasangan mata uang EUR/GBP mengalami pelemahan tipis di 0,03% dan berada di 0,9078 sterling per euro. Pada perdagangan sebelumnya, ia berada di 0,9081 sterling per euro.

Pada Senin (11/9) lalu, parlemen Inggris menyetujui RUU Brexit dengan komposisi mayoritas 326 anggota House of Common setuju dibanding 290 yang menolak. Langkah ini merupakan kelanjutan dari referendum Inggris yang melakukan penarikan mundur dari blok Uni Eropa pada Maret lalu. Namun menurut analis, penguatan ini hanya bersifat sementara.


Anthonius Edyson, Analis Astronacci International meyakini performa ekonomi Euro yang pada Agustus lalu mencatat kenaikan nampaknya masih mampu mencuri perhatian pasar dan menguatkan mata uang zona Eropa.

"CPI Zona Euro dilaporkan naik di bulan Agustus, hal ini membawa sentimen positif bagi euro," jelas Anthonius.

Data yang dimaksud adalah kenaikan Index Harga Konsumer (CPI) Flash Estimate year on year yang yang rilis pada akhir Agustus, dimana terdapat kenaikan ke 1,5% dibanding realisasi bulan Juli di 1,3%. Rilis laporan ini dirasa Anthonius bakal menjadi sentimen positif pada Euro untuk waktu lama.

Ia menambahkan, rilis data Second Estimate terhadap produk domestik bruto (PDB) Inggris yang masih stagnan di 0,3% sejak Mei membuat poundsterling bergerak melambat. Namun demikian, rilis data retail yang bagus dapat menyebabkan kenaikan mata uang ini.

Pada sore ini, sejumlah data Inggris yang dapat diantisipasi adalah data CPI yang diprediksi naik ke 2,8% dari realisasi sebelumnya di 2,6%. Begitupula dengan Indeks Harga Produsen (PPI) Input bulanan yang bakal naik ke 1,2% dan Indeks Harga Retail (RPI) yang naik ke 3,7%.

Secara teknikal Edyson melihat pasangan EUR/GBP membentuk pola falling wedge yang mengindikasikan peluang untuk kembali menguat. Ia merekomendasi untuk aksi buy on weakness.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia