KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa emiten berencana memecah nilai sahamnya (stock split). Analis Bina Artha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta menilai aksi ini sebagai strategi perusahaan menarik investor. "Kalau stock split terjadi, secara otomatis akan mempengaruhi likuiditas dan valuasi akan sedikit berkurang sehingga pergerakan harga saham aktif dan menarik bagi investor," jelas Nafan kepada Kontan.co.id, Minggu (13/10). Salah satu perusahaan yang berencana melakukan stock split adalah PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), meski mereka belum mengumumkan soal rasionya. Nafan melihat, UNVR idealnya melakukan rasio stock split 1:10. Dengan rasio tersebut, UNVR bisa menarik investor ritel.
Baca Juga: Melirik saham-saham jawara market caps, siapa yang menarik? "UNVR ini emiten bagus. Diharapkan dengan stock split bisa meningkatkan animo," jelas Nafan. Saat ini, Nafan menilai harga UNVR sudah terlalu mahal. Pada penutupan pasar Jumat (11/10) harga UNVR bertengger di Rp 44.175 dengan price earning ratio (PER) 45,49 kali. Dengan stock split maka PER akan semakin kecil. "PER kecil berarti atraktif," imbuh dia. Selain UNVR, PT Andira Agro Tbk (ANDI) juga akan melakukan stock split. ANDI tercatat memiliki PER paling tinggi yaitu 174,09 kali. Pada penutupan pasar Jumat (11/10) harga ANDI bertengger di level Rp 1.915. Rencananya, emiten ini akan melakukan pemecahan nilai saham dengan rasio 1:5.