Analis merekomendasikan masuk saham F&B tunggu tahun depan



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Kinerja emiten sektor food and baverages ditengah lesunya daya beli, mampu mencatat kinerja yang cukup positif.

PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) mencatatakan pertumbuhan pendapatan 24,0% menjadi Rp 1,82 triliun dari periode tahun lalu Rp 1,47 triliun. Laba bersih menjadi Rp 105,63 miliar atau naik 49,70% dari periode tahun lalu sebesar Rp 70,56 miliar. PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA) menjadi Rp 2,57 triliun atau bertumbuh 17,8% dari periode sama tahun lalu Rp 2,18 triliun. Laba periode berjalan menjadi Rp 101,55 miliar atau naik 20,51% dari tahun lalu Rp 84,26 miliar. Sementara perusahan yang baru IPO juga pada 2018, PT Jaya Bersama Indo Tbk (DUCK) masih belum merilis kinerja keuangan kuartal III-2018. Sementara PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) yang pada kuartal III-2018 mencatatkan kenaikan pendapatan 13,94% menjadi Rp 4,43 triliun dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 3,89 triliun. Namun kenaikan pendapatan ini tak seiring dengan laba bersih yang turun 7,47% menjadi Rp 96,77 miliar dari tahun lalu sebesar Rp 104,59 miliar. Reza Priyambada, Analis Senior CSA Research Institute mengungkapkan untuk FAST, pertumbuhan penjualan hingga 13% secara tahunan di angka Rp 4,39 triliun per September 2018 sudah cukup baik di tengah anggapan daya beli masyarakat belum meningkat secara signifikan.

Baik FAST maupun MAPB, kurang lebih menghadapi masalah yang sama, yaitu biaya sewa dan biaya operasional usaha. Selain itu, juga terkait dengan persediaan bahan-bahan produk yang ada. “Pengunjung adalah sumber income mereka, yang perlu dicermati bagaimana cara untuk menarik semakain banyak pengunjung. Apakah mereka melakukan adanya perubahan suasana interior di setiap gerainya, atau menambah varian makanan,” kata Reza, Kamis (15/11) Reza bilang, prospek emiten food and bavarege masih tetap bagus dan baik kedepannya. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya para emiten melakukan ekspansi dalam membuka gerai-gerai baru dalam mencari pangsa pasar yang belum tergarap secara maksimal. Persaingan memang menjadi masalah serius yang dihadapi. Namun karena memiliki brand (KFC, Starbauck, dll,) yang sudah terkenal dan melekat di masyarakat, maka prospek bisnis mereka tetap bagus kedepan. Meski begitu karena saham-saham emiten food and bavareges kurang liquid, reza menyarankan untuk wait and see hingga akhir tahun atau di 2019.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini