Analis: Meski restrukturisasi, EXCL masih rugi



JAKARTA. PT XL Axiata Tbk (EXCL) berencana merestrukturisasi utang sebesar US$ 900 juta. Emiten telekomunikasi yang merupakan anak usaha Axiata Group Berhad ini berharap dapat menurunkan eksposur Dollaryna secara signifikan. Analis First Asia Capital David Sutyanto menilai bahwa EXCL melakukan langkah yang tepat untuk merestrukturisasi utangnya. Apalagi sebagian besar utang EXCL diperoleh dalam Dollar dan pendapatan yang dibukukan adalah dalam Rupiah. David memproyeksikan, nilai tukar Rupiah berpotensi melemah ke posisi Rp 14.000. Ini karena faktor global Cina dan The Fed masih menghantui. Selain itu, ada pula sentimen perlambatan ekonomi dari dalam negeri. Ia memperkirakan, EXCL masih akan merugi hingga akhir tahun. Menurutnya, restrukturisasi utang yang EXCL lakukan akan berdampak menekan beban utang dan biaya. Namun emiten telekomunikasi ini bisa meraih untung jika pendapatannya meningkat. Pekan lalu, saham EXCL ditutup menghijau 1,76% ke posisi Rp 2.600. David menyarankan jual EXCL dengan target harga Rp 2.500.

 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Hendra Gunawan