Analis: Minggu Depan, Harga Minyak Akan Turun



SINGAPURA. Hasil survei Bloomberg menunjukkan, harga minyak mentah dunia diprediksi bakal menurun minggu depan. Ini bisa terjadi setelah adanya sinyal dari pemerintah AS bahwa pertumbuhan ekonomi akan melambat. Kondisi tersebut akan menurunkan permintaan minyak mentah.

Sekitar 13 dari 33 analis atau 39% memprediksi, harga minyak mentah akan menurun hingga 23 Juli mendatang. Sedangkan 12 analis atau 36% memperkirakan, kontrak harga minyak tak banyak mengalami perubahan. Sementara, tujuh analis melihat bakal ada kenaikan pada harga minyak. Sebagai perbandingan, pada minggu lalu, 53% analis memprediksikan harga si emas hitam ini bakal melonjak.

Sekadar mengingatkan, the Federal Reserve (the Fed) kemarin mengumumkan bahwa tingkat produksi manufaktur AS mengalami penurunan 0,4% pada Juni. Angka tersebut merupakan penurunan terbesar dalam setahun terakhir. Data laporan lain menyebutkan, adanya penutupan sejumlah pabrik di New York dan Philadelphia pada Juli.


“Tidak ada data yang menggembirakan pada laporan ekonomi AS. Sementara, harga minyak akan naik kalau perkembangan ekonomi bagus,” jelas Michael Fitzpatrick, Vice President of Energy MF Global di New York.

Catatan saja, sepanjang pagi ini, kontrak harga minyak untuk pengantaran Agustus sudah mengalami kenaikan 0,7% atau 53 sen menjadi US$ 76,62 per barel di NYMEX. Harga tersebut melonjak 25% dibanding setahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie