Analis: Net sell tak bebani kinerja IHSG



KONTAN.CO.ID - Tak terasa, indeks harga saham gabungan (IHSG) telah memasuki kuartal terakhir tahun ini. Performa indeks dari awal tahun hingga saat ini tumbuh 11,84%. Indeks pada 3 Januari 2017, kala itu berada pada level 5.275,97. Kini, indeks berada pada level 5.900,85.

Bila menilik kinerja per kuartal (QoQ), pada kuartal III-2017, indeks mengalami net sell asing terbesar selama tiga tahun terakhir. Nilainya mencapai Rp 28,1 triliun.

Capain tersebut, melampaui rekor sebelumnya yang terjadi pada kuartal IV-2016. Saat itu, net sell asing mencapai Rp 18,28 triliun. Rekor sebelumnya, juga diraih pada kuartal III-2015. Dimana saat itu, net sell asing mencapai Rp 16,87 triliun.


Memasuki kuartal IV-2017, pasar tengah menanti rilis laporan keuangan kuartal III.

Di tengah derasnya dana asing yang keluar dari IHSG, analis menilai indeks saat ini masih cukup kuat. "Di tengah derasnya net sell investor asing, tapi IHSG di posisi 5.900 membuktikan net sell tidak membenani IHSG," ujar Bertoni Rio, Senior Analyst Research Division Anugerah Sekuritas Indonesia kepada KONTAN, Minggu (1/10).

Menurutnya, ada beberapa hal yang membuat indeks cukup tangguh. Salah satunya pertumbuhan ekonomi Indonesia yang baik di tengah-tengah gejolak politik, pelemahan rupiah terhadap dollar AS, dan keyakinan adanya pertumbuhan emiten yang tahan uji. Selain itu, dengan adanya emiten baru yang listing di BEI juga turut meramaikan transaksi bursa.

"Investor dalam negeri optimistis akan GDP Indonesia membaik. Seiring upaya pemerintah memperbaiki undang-undang untuk mendorong investasi jangka panjang," imbuhnya.

Rio berkeyakinan, IHSG akhir tahun bisa menguji 6.100. Di mana, sektor yang menarik seperti perbankan, properti, semen dan pertambangan menjadi layak dipertimbangkan.

Dia pun mencermati saham perusahaan anak BUMN yang IPO tahun ini, cukup menarik.Diantaranya seperti PT Garuda Maintenance Facility (GMF), PT PP Presisi, PT Wijaya Karya Gedung dan PT Jasa Armada Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia