Analis: Obligasi TBIG akan direspon positif



JAKARTA.  PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) akan menerbitkan obligasi global senilai US$ 350 juta melalui anak usahanya TBG Global Pte Ltd. Dana hasil obligasi ini akan digunakan untuk pembiayaan kembali (refinancing) utang.

Meski untuk refinancing, Kepala Riset Trimegah Securities, Sebastian Tobing menilai positif obligasi TBIG. Menurutnya, TBIG masih memiliki ruang cukup luas untuk ekspansi ke depan. "Secara historis, obligasi TBIG selalu mendapat respon positif," ujarnya kepada KONTAN, Kamis (5/2).

Sebastian mengatakan, sektor menara memang termasuk industri dengan kebutuhan belanja modal yang cukup besar. Oleh karena itu, perusahaan sering kali mencari sumber pendanaan melalui pinjaman dalam jumlah besar.  TBIG sendiri memiliki debt to equity ratio (DER) 4 kali.


Namun demikian, potensi pendapatan untuk pemain di sektor menara masih cukup besar. Maklum, kebutuhan menara telekomunikasi terbilang terus meniingkat. Apalagi, kontrak penyewaan menara berlangsung dalam jangka waktu cukup lama sekitar 10 tahun. "Pembangunan menara pasti akan terus laku karena sudah ada pelanggan pasti," lanjut Sebastian.

Biasanya TBIG menyewakan menara sejumlah operator telekomunikasi seperti PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Indosat Tbk (ISAT) dan PT XL Axiata Tbk (EXCL). Peluang TBIG semakin besar seiring dengan meningkatkan kebutuhan akan data. Teknologi komunikasi yang semakin berkembang membutuhkan banyak menara untuk jaringan 3G maupun 4G.

Sebastian merekomendasikan buy saham TBIG dengan target harga Rp 12.000 per saham. Kamis (5/2) harga saham TBIG turun 3,17% ke level Rp 9.150 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto