Analis: ORI 007 Idealnya Bertenor 3 Tahun



JAKARTA. Investor ritel sebentar lagi bisa memesan Obligasi Negara Ritel (ORI) seri 007. Kemarin, pemerintah memulai seleksi 23 calon agen penjual surat utang eceran ini. Waktu penerbitannya diperkirakan pertengahan tahun ini. Sedangkan jangka waktunya diprediksi tiga tahun dan memberikan imbal hasil (yield) 0,25% hingga 0,50% di atas Surat Utang Negara (SUN) acuan. Para analis memprediksi, prospek ORI 007 akan sangat cerah.

"Potensi pasarnya masih sangat besar jika dilihat dari perkembangan obligasi ritel di pasar sekunder," ujar Budi Susanto, Head Debt Of Research Danareksa Sekuritas, kemarin (22/4).

Menurut dia, deposito yang selama ini menjadi pesaing utama obligasi ritel menawarkan bunga yang rendah. "Karenanya, ORI semakin populer di mata investor," katanya.


Sejatinya, pasokan ORI di pasar sekunder memang tengah langka. Pasalnya, 28 Maret lalu ORI 002 yang memiliki nilai pokok Rp 6,23 triliun jatuh tempo. "Bisa jadi, investor ORI 002 ingin kembali menempatkan dananya pada instrumen yang sama," ujar Angky Hendra, Analis Obligasi Batavia Asset Manajemen.

Budi memperkirakan, potensi penerbitan ORI 007 ini bisa mencapai Rp 5 triliun hingga Rp 8 triliun. "Tapi, belum bisa dipastikan juga karena penerbitannya tergantung perbandingan kupon atau yield yang diberikan," katanya.

Yang jelas, saat ini investor sedang menggandrungi obligasi yang memiliki tenor pendek. Alhasil, "ORI yang akan diterbitkan idealnya memiliki tenor tiga tahun," ujar Budi.

Angky menambahkan, investor banyak memburu obligasi bertenor dua tahun karena tidak ingin dananya terlalu lama tertahan di instrumen tertentu. Tetapi, tenor yang singkat tak menguntungkan bagi pemerintah. Jadi, jangka waktu tiga tahun menjadi solusi yang menguntungkan bagi pemerintah maupun investor.

Jika ORI 007 bertenor tiga tahun maka acuannya adalah FR 0033 yang memiliki yield 7,34%, kemarin. "Premium ORI 007 antara 0,25% - 0,5%," ujar Angky. Dus, kemungkinan ORI 007 akan menawarkan kupon 7,59% hingga 7,84%.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, ORI yang paling banyak ditransaksikan di pasar sekunder adalah ORI 004. Kemarin, ORI 004 ditransaksikan 1.899 kali dan volume Rp 4,09 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Test Test