DUBAI. Permintaan minyak dunia melonjak dua kali lipat melampaui suplai yang tersedia. Data Departemen Energi AS menunjukkan, pengguna minyak dunia akan naik 1,7% menembus rekor menjadi 87,8 juta barel per hari. Sementara, tingkat produksi minyak hanya naik sebesar 0,9% saja. Berdasarkan pertimbangan tersebut, proyektor minyak paling akurat di 2010 Sanford Bernstein & Co kembali memprediksi adanya kenaikan harga emas hitam menembus level tertinggi di 2011. Menurut analis Bernstein, rata-rata kontrak harga minyak akan menembus level US$ 90 sebarel. Sementara, Natixis Bleichroeder Inc, yang juga memiliki keterkaitan dengan Bernstein melihat, harga minyak akan menyentuh posisi US$ 100 sebarel, atau 26% lebih tinggi dari posisi 2010."Kami memprediksi OPEC akan menaikkan tingkat produksinya sehingga mengurangi kapasitas cadangan minyak yang sangat mempengaruhi pergerakan harga," jelas Oswald Clint, Bernstein head oil analyst di London. Sementara itu, berdasarkan nilai tengah 34 analis yang disurvei Bloomberg, harga minyak di NYMEX akan berada di posisi US$ 87 sebarel di 2011. Ini merupakan level tertinggi sejak ditembusnya rekor pada posisi US$ 99,75 yang dicapai tahun 2008 dan 40% lebih tinggi ketimbang harga rata-rata harga minyak di 2009 di posisi US$ 62,09. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Analis paling akurat prediksi harga minyak bakal naik lagi di 2011
DUBAI. Permintaan minyak dunia melonjak dua kali lipat melampaui suplai yang tersedia. Data Departemen Energi AS menunjukkan, pengguna minyak dunia akan naik 1,7% menembus rekor menjadi 87,8 juta barel per hari. Sementara, tingkat produksi minyak hanya naik sebesar 0,9% saja. Berdasarkan pertimbangan tersebut, proyektor minyak paling akurat di 2010 Sanford Bernstein & Co kembali memprediksi adanya kenaikan harga emas hitam menembus level tertinggi di 2011. Menurut analis Bernstein, rata-rata kontrak harga minyak akan menembus level US$ 90 sebarel. Sementara, Natixis Bleichroeder Inc, yang juga memiliki keterkaitan dengan Bernstein melihat, harga minyak akan menyentuh posisi US$ 100 sebarel, atau 26% lebih tinggi dari posisi 2010."Kami memprediksi OPEC akan menaikkan tingkat produksinya sehingga mengurangi kapasitas cadangan minyak yang sangat mempengaruhi pergerakan harga," jelas Oswald Clint, Bernstein head oil analyst di London. Sementara itu, berdasarkan nilai tengah 34 analis yang disurvei Bloomberg, harga minyak di NYMEX akan berada di posisi US$ 87 sebarel di 2011. Ini merupakan level tertinggi sejak ditembusnya rekor pada posisi US$ 99,75 yang dicapai tahun 2008 dan 40% lebih tinggi ketimbang harga rata-rata harga minyak di 2009 di posisi US$ 62,09. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News