Analis pangkas target pendapatan RALS



JAKARTA. Menungganggi momen Lebaran yang jatuh bulan Juni 2017, kinerja PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) masih tumbuh. RALS mencatatkan kenaikan penjualan pada Juni 2017 sebesar 200% secara month on month (MoM) dan 30% secara year on year (YoY). 

Marlene Tanumihardja, analis Samuel Sekuritas Indonesia mengungkapkan, realisasi kinerja RALS sesuai ekpektasi, dengan dorongan utama dari momentum Lebaran yang jatuh pada Juni 2017. Marlene mengatakan, kenaikan penjualan RALS di masa Lebaran ini berlawanan dengan data Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) yang mencatatkan bahwa penjualan ritel modern pasca Lebaran 2017 anjlok 60%.

"Penurunan tersebut tejadi karena masyarakat menunda pengeluaran untuk diprioritaskan pada kebutuhan masuk sekolah anak-anak, yang datangnya kebetulan hampir berdekatan di tahun ini dan seharusnya juga menjadi katalis positif bagi RALS," kata Marlene dalam riset, Rabu (26/7).


Christine Natasya, analis PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, mengungkapkan, penjualan RALS saat memasuki tahun ajaran baru memang berkontribusi pada peningkatan pendapatan. Tapi, dia memperkirakan, efeknya terbatas. Alasannya, masyarakat yang memiliki Kartu Jakarta Pintar (KJP) justru malah membelanjakan keperluan sekolah dengan barang yang lebih mahal, sementara RALS mayoritas segmennya adalah masyarakat ekonomi bawah dengan harga barang yang relatif lebih murah.

Meskipun pencapaian hingga semester I-2017 masih sesuai ekspektasi, Marlene memangkas perkiraan target pertumbuhan penjulan hingga akhir tahun seiring dengan masih melemahnya daya beli masyarakat dan proyeksi ruang kenaikan harga komoditas yang sudah mulai terbatas. Dia memperkirakan, RALS akan meraup pendapatan Rp 8,84 triliun tahun ini, turun dari prediksi awal lebih dari Rp 9 triliun. Marlene merekomendasikan buy saham RALS dengan target harga Rp 1.300 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati