Analis Panin Sekuritas: Aset dan valuasi naik, saham emiten holding menarik investor



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana pemerintah untuk menggabungkan perusahaan-perusahaan Badan usaha Milik Negara melalui holding BUMN akan segera teralisasi. Beberapa holding seperti holding BUMN infrastruktur dan konstruksi, holding BUMN perumahan, holding BUMN perbankan dan keuangan serta holding BUMN farmasi akan segera dibentuk setidaknya di akhir tahun ini atau tahun depan.

Tak sedikit dari perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sebut saja PT Waskita Karya (persero) Tbk (WSKT), PT Adhi Karya (persero) Tbk (ADHI), PT Jasa Marga (persero) Tbk (JSMR), PT PP (persero) Tbk (PTPP), PT Wijaya Karya (persero) Tbk (WIKA) sebagai Holding konstruksi dan perumahan.

Tak hanya itu, perusahaan-perusahaan perbankan dan keuangan seperti PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) juga akan masuk dalam holding di bawah PT Danareksa. Sementara holding BUMN Farmasi dihuni oleh PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dan PT Indofarma Tbk (INAF).


William Hartanto, Analis Panin Sekuritas mengatakan, mau tak mau holding BUMN akan berpengaruh pada perusahaan-perusahaan BUMN. "Akan ada perubahan aset dan valuasi," kata William kepada Kontan.co.id Jumat (16/11). 

Menurut William, investor biasanya akan kembali ke perhitungan fundamental.

Meski begitu, William mengatakan bahwa terkait dengan pembentukan holding ini, kerja fundamental perusahaan tak akan terlalu terganggu, dan bahkan menurutnya saham-saham holding BUMN ini akan lebih menarik minat investor dengan aset dan valuasi yang dimungkinkan naik.

Untuk saham yang bisa dipilih, William masih menghindari saham-saham konstruksi dengan banyaknya sentimen yang mengancanm emiten-emiten konstruksi saat seiring ditundanya berbagai proyek. Tapi, William bilang saham perbankan masih bisa dilirik.

Ia merekomendasikan untuk membeli saham BUMN seperti BBRI dengan target harga sebesar Rp 3.700 per saham dan saham JSMR dengan target harga sebesar Rp 4.500-Rp 5.100 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi