JAKARTA. Isu reshuffle kabinet jilid II santer terdengar belakangan. Kocok ulang kabinet kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) rupanya tengah dinanti oleh pasar Lucky Bayu Purnomo, Analis Danareksa Sekuritas mengatakan, saat ini reshuffle bukan lagi hanya sebatas keinginan tapi sudah menjadi kebutuhan. “Ada tiga hal yang menjadi landasan perlunya dilakukan perombakan kabinet,” katanya pada KONTAN, Senin (11/4). Pertama, kondisi ekonomi Indonesia masih dilanda kelesuan. Sepanjang pemerintahan Presiden Jokowi angka pertumbuhan ekonomi belum pernah mencapai target minimal 5%. Kedua, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS (USD) masih tertekan di kisaran Rp 13.000 dan ketiga, realisasi sebelas paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan pemerintah hingga saat ini masih belum terlihat.
Analis: Pasar menanti reshuffle kabinet jilid II
JAKARTA. Isu reshuffle kabinet jilid II santer terdengar belakangan. Kocok ulang kabinet kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) rupanya tengah dinanti oleh pasar Lucky Bayu Purnomo, Analis Danareksa Sekuritas mengatakan, saat ini reshuffle bukan lagi hanya sebatas keinginan tapi sudah menjadi kebutuhan. “Ada tiga hal yang menjadi landasan perlunya dilakukan perombakan kabinet,” katanya pada KONTAN, Senin (11/4). Pertama, kondisi ekonomi Indonesia masih dilanda kelesuan. Sepanjang pemerintahan Presiden Jokowi angka pertumbuhan ekonomi belum pernah mencapai target minimal 5%. Kedua, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS (USD) masih tertekan di kisaran Rp 13.000 dan ketiga, realisasi sebelas paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan pemerintah hingga saat ini masih belum terlihat.