Analis: Pasca akuisisi, AALI semakin prospektif



JAKARTA. PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) baru saja membentuk perusahaan patungan atau joint venture (JV) dengan perusahaan asal Malaysia, PT Kreasijaya Adhikharya. Kreasijaya merupakan anak usaha Kuala Lumpur Kepong (KLK) Berhad yang terdaftar di bursa efek Malaysia.

Managing Partner Investa Saran Mandiri Kiswoyo Adi Joe menilai, langkah ini merupakan langkah yang tepat bagi AALI. Pasalnya, dengan kerjasama tersebut AALI dapat memaksimalkan pengolahan Crude Palm Oil (CPO) beserta produk turunannya lebih maksimal mengingat core bisnis Kreasijaya adalah perdagangan dan pengolahan kelapa sawit.

Selain itu, AALI juga bisa memanfaatkan keuntungan tambahan, semacam tambahan cadangan lahan. Apalagi ditengah kondisi pasar komoditas yang sedang seperti ini, harga tanah perkebunan sawit lebih murah.


"Lain halnya ketika pasar komoditas sedang bagus, biasanya lebih susah mencari lahan sehingga membuat harga jual lahannya lebih tinggi, sehingga hal ini bisa disiasati oleh akuisisi tersebut," jelas Kiswoyo.

Perlu diketahui, KLK merupakan salah satu perusahaan perkebunan terbesar di Malaysia. KLK memiliki lahan perkebunan seluas 250.000 hektare yang tersebar di wilayah Belitung, Sumatera, Kalimantan, Peninsular, dan Sabah.

Sementara, AALI memiliki 27 pabrik pengolahan sawit dengan total kapasitas sebanyak 1.325 ton per jam. Entitas Grup Astra tersebut mengelola lebih dari 285.300 hektar perkebunan sawit di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Hingga September 2014, produksi crude palm oil (CPO) perseroan tercatat sebesar 1,29 juta ton, naik 19,3% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Kiswoyo menambahkan, target harga atas saham AALI ada di level Rp 25.000 per saham dengan rekomendasi buy. "Karena AALI memang berprospektif, ditambah lagi dengan aksi korporasi ini," imbuhnya.

Tambahan saja, belum lama ini KLK dan AALI mengumumkan soal akuisisi tersebut. Dalam pengumuman di bursa efek Malaysia, AALI mengakuisisi 50% saham Kreasijaya. Baik AALI maupun KLK akan menyerap masing-masing 75.000 dan 68.500 saham baru yang diterbitkan Kreasijaya dengan nilai nominal Rp 1 juta per saham. Pada saat yang sama, AALI akan mengucurkan shareholder loan senilai RM 81,2 juta atau setara Rp 296 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie