KONTAN.CO.ID - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) akan melaksanakan pecah saham atawa stock split. Dalam aksi korporasi ini BBRI akan memecah saham 1:5. Terkait dengan rencana stock split ini, BBRI akan menentukannya dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BBRI yanga akan dilaksanakan 18 Oktober yang akan datang. "Alasan BBRI mengambil langkah ini diantaranya yakni peningkatan investor base serta meningkatkan likuiditas perdagangan saham BBRI. Dengan stock split kami harap investor ritel akan meningkat sehingga secara tidak langsung frekuensi perdagangan BBRI juga akan semakin naik," kata Sekretaris Perusahaan BBRI, Hari Siaga kepada KONTAN, Selasa (26/9) Menurut Hari, stock split ini merupakan sinyal positif dari BBRI kepada pasar atas keyakinan manajemen dan kinerja masa depan dari perusahaan. Dengan jumlah saham yang lebih tinggi serta harga saham yang lebih rendah (bukan valuasi) juga akan meningkatkan fleksibilitas bagi BRI untuk melakukan berbagai aksi korporasi ke depannya. Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri mengatakan bahwa terkait dengan stock split meski harganya lebih murah, valuasi saham tak akan berubah. Meski demikian, secara psikologis akan mempengaruhi investor, terutama investor ritel. "Secara psikologis dapat menyebabkan harga sahamnya naik," kata Hans kepada KONTAN, Selasa (26/9) Hans juga mengatakan dengan demikian, banyak investor ritel yang bisa membeli saham karena harganya juga lebih murah, selain itu, stock split menjadi salah satu ajang emiten untuk menunjukkan bahwa saat ini emiten tengah memantau dan memperhatikan harga saham. Untuk BBRI, Hans melihat bahwa seiring dengan kinerjanya yang cukup bagus maka harga sahamnya kini mencatatkan kinerja yang cukup baik oleh karena itu, stock split menjadi pilihan yang bagus dengan harga BBRI yang saat ini sudah mahal. Dengan demikian, likuiditas BBRI di pasar bisa mencatatkan peningkatan. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Analis: Pecah saham BBRI untungkan investor ritel
KONTAN.CO.ID - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) akan melaksanakan pecah saham atawa stock split. Dalam aksi korporasi ini BBRI akan memecah saham 1:5. Terkait dengan rencana stock split ini, BBRI akan menentukannya dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BBRI yanga akan dilaksanakan 18 Oktober yang akan datang. "Alasan BBRI mengambil langkah ini diantaranya yakni peningkatan investor base serta meningkatkan likuiditas perdagangan saham BBRI. Dengan stock split kami harap investor ritel akan meningkat sehingga secara tidak langsung frekuensi perdagangan BBRI juga akan semakin naik," kata Sekretaris Perusahaan BBRI, Hari Siaga kepada KONTAN, Selasa (26/9) Menurut Hari, stock split ini merupakan sinyal positif dari BBRI kepada pasar atas keyakinan manajemen dan kinerja masa depan dari perusahaan. Dengan jumlah saham yang lebih tinggi serta harga saham yang lebih rendah (bukan valuasi) juga akan meningkatkan fleksibilitas bagi BRI untuk melakukan berbagai aksi korporasi ke depannya. Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri mengatakan bahwa terkait dengan stock split meski harganya lebih murah, valuasi saham tak akan berubah. Meski demikian, secara psikologis akan mempengaruhi investor, terutama investor ritel. "Secara psikologis dapat menyebabkan harga sahamnya naik," kata Hans kepada KONTAN, Selasa (26/9) Hans juga mengatakan dengan demikian, banyak investor ritel yang bisa membeli saham karena harganya juga lebih murah, selain itu, stock split menjadi salah satu ajang emiten untuk menunjukkan bahwa saat ini emiten tengah memantau dan memperhatikan harga saham. Untuk BBRI, Hans melihat bahwa seiring dengan kinerjanya yang cukup bagus maka harga sahamnya kini mencatatkan kinerja yang cukup baik oleh karena itu, stock split menjadi pilihan yang bagus dengan harga BBRI yang saat ini sudah mahal. Dengan demikian, likuiditas BBRI di pasar bisa mencatatkan peningkatan. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News