JAKARTA. Reli harga emas masih akan berlanjut, bahkan sepanjang hari ini diperkirakan masih berpeluang mencetak level tertinggi barunya, dari yang sudah tersentuh pagi tadi.Jumat pagi, emas mencetak rekor baru sepanjang sejarah. Data Bloomberg menunjukkan, kontrak emas sempat menyentuh level US$ 1.480,5 per ons troy, pada perdagangan pukul 07.07 WIB. Meskipun, sedikit terkoreksi ke level US$ 1.474,4 hingga pukul 11.36 WIB. Analis Senior Harvest International Futures Ibrahim menyebut, melambungnya harga emas karena pasar memburunya sebagai aset lindung nilai dari tekanan inflasi, dan ketegangan di Timur Tengah dan Afrika UtaraLanjut Ibrahim, kabar terbaru yang juga mendongkrak emas yaitu kongres Amerika Serikat yang menyetujui penambahan utang melebihi US$ 14,3 triliun. Dia bilang, pasca keputusan itu, Federal Reserves langsung memberi sinyal tidak akan menaikkan bunga, dan kemungkinan besar menggelontorkan kembali stimulus tahap ketiga."Stimulus akan menyebabkan dollar AS melimpah di pasar sehingga indeks dollar tertekan. Spekulasi inilah yang bakal lebih mendongkrak emas," urainya.Tak heran, Ibrahim memprediksi pekan depan emas berpotensi menyentuh US$ 1.500 per ons troy. Adapun, hingga akhir perdagangan di pekan ini, dia memperkirakan si kuning ini bisa menyentuh rekor baru di US$ 1.483 per ons troy, dengan batas bawah di US$ 1.456,99 per ons troy."Kalaupun koreksi hanya sesaat, karena indeks dollar sedikit menguat. Namun koreksi itu kesempatan bagi investor untuk masuk dalam jumlah besar, sehingga masih uptrend," imbuhnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Analis: Pekan depan emas berpeluang sentuh US$ 1.500 per ons troy
JAKARTA. Reli harga emas masih akan berlanjut, bahkan sepanjang hari ini diperkirakan masih berpeluang mencetak level tertinggi barunya, dari yang sudah tersentuh pagi tadi.Jumat pagi, emas mencetak rekor baru sepanjang sejarah. Data Bloomberg menunjukkan, kontrak emas sempat menyentuh level US$ 1.480,5 per ons troy, pada perdagangan pukul 07.07 WIB. Meskipun, sedikit terkoreksi ke level US$ 1.474,4 hingga pukul 11.36 WIB. Analis Senior Harvest International Futures Ibrahim menyebut, melambungnya harga emas karena pasar memburunya sebagai aset lindung nilai dari tekanan inflasi, dan ketegangan di Timur Tengah dan Afrika UtaraLanjut Ibrahim, kabar terbaru yang juga mendongkrak emas yaitu kongres Amerika Serikat yang menyetujui penambahan utang melebihi US$ 14,3 triliun. Dia bilang, pasca keputusan itu, Federal Reserves langsung memberi sinyal tidak akan menaikkan bunga, dan kemungkinan besar menggelontorkan kembali stimulus tahap ketiga."Stimulus akan menyebabkan dollar AS melimpah di pasar sehingga indeks dollar tertekan. Spekulasi inilah yang bakal lebih mendongkrak emas," urainya.Tak heran, Ibrahim memprediksi pekan depan emas berpotensi menyentuh US$ 1.500 per ons troy. Adapun, hingga akhir perdagangan di pekan ini, dia memperkirakan si kuning ini bisa menyentuh rekor baru di US$ 1.483 per ons troy, dengan batas bawah di US$ 1.456,99 per ons troy."Kalaupun koreksi hanya sesaat, karena indeks dollar sedikit menguat. Namun koreksi itu kesempatan bagi investor untuk masuk dalam jumlah besar, sehingga masih uptrend," imbuhnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News