Analis: Pelemahan rupiah dan kenaikan harga CPO menguntungkan emiten perkebunan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan nilai tukar rupiah ternyata membawa dampak positif bagi eksportir komoditas. Perusahaan eksportir komoditas seperti CPO akan menjadi sektor yang diuntungkan apabila rupiah terdepresiasi.

Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama mengatakan sebenarnya stabilitas rupiah menjadi hal yang dipertimbangkan oleh pelaku bisnis. Hal tersebut mengacu pada aktivitas bisnis di pana perusahaan eksportir maupun importir memiliki kepentingan pada kurs.

Perusahaan eksportir seperti komoditas akan menjadi sektor yang diuntungkan apabila rupiah terdepresiasi. Selain itu pulihnya harga komoditas seperti CPO menjadi sentimen positif bagi emiten dalam sektor perkebunan. 


Baca Juga: Pekan ini harga komoditas kurang menarik, Mirae: Ambil pendekatan jangka pendek

Hal ini tentu menjadi peluang terhadap membaiknya nilai ekspor pada semester II-2020, sehingga diharapkan neraca perdagangan dapat bergerak positif apabila ekspor dan impor terkendali. 

Sebaliknya depresiasi rupiah akan menjadi tekanan bagi emiten importir seperti farmasi, industri dasar, aneka industri dan perdagangan. Depresiasi rupiah yang signifikan dinilai dapat memberikan sentimen negatif pada biaya produksi. 

Beban kurs menjadi pertimbangan pelaku bisnis dalam menjual produknya, terlebih apabila perusahaan tersebut tidak melakukan hedging. Selain itu, depresiasi rupiah juga menjadi tekanan pada beban keuangan perusahaan yang menggunakan utang dalam kurs mata uang asing. 

"Sejauh ini pergerakan rupiah dinilai masih cukup stabil, sehingga kami melihat pelaku bisnis masih dapat mengendalikan biaya - biayanya," jelasnya kepada Kontan.co.id, Rabu (22/7). 

Dengan kondisi membaiknya harga CPO dan kaitannya dengan pergerakan rupiah, Okie merekomendasikan saham LSIP dengan target harga Rp 1.070 dan AALI dengan target harga Rp 10.325. Selain itu dia merekomendasikan saham berorientasi ekspor seperti ICBP dengan target harga Rp 11.100, MYOR dengan target harga Rp 2.350 dan TINS dengan target harga Rp 850. 

Baca Juga: Harga CPO berpotensi terus menguat dan menguji level RM 2.700 per ton

Asal tahu saja, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) ditutup di level Rp 14.650 pada Kamis (22/7). Dalam satu bulan rupiah melemah 3,53% dari level Rp 14.150. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi