Analis: Pembatasan harga waran buat investor bisa lebih rasional



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan akan menerapkan sistem penolakan otomatis atau auto rejection untuk mengatur perdagangan waran selaku produk derivatif atau underlying dari saham. Nantinya, ketika harga waran lebih tinggi dibandingkan harga saham, Jakarta Automatic Trading System (JATS) secara otomatis akan menghentikan perdagangannya.

Kepala Riset Koneksi Kapital Indonesia Alfred Nainggolan menyebut upaya yang dilakukan BEI untuk mengatur perdagangan waran merupakan langkah tepat untuk menenangkan investor yang selama ini dinilai irasional dalam melakukan perdagangan waran. 

“Tujuannya untuk menenangkan pasar agar tidak terlalu masuk atau terjebak ketika sudah naik kencang. Kalau tidak ada batasan nantinya pertimbangan irasionalnya bisa lebih besar dari rasionalnya, ketika ada ruang untuk berhenti nantinya bisa digunakan oleh pasar untuk berpikir dan mencari informasi lebih dalam,” katanya ketika dihubungi oleh Kontan.co.id Jumat (22/2).


Alfred bilang penyebab kenaikan harga waran yang melebihi harga sahamnya sulit dijelaskan lantaran faktor pendorongnya cenderung irasional. Tapi yang jelas tidak adanya batasan yang ditentukan kepada waran membuat pergerakannya menjadi lebih liar dibandingkan saham. 

Main assetnya saham itu dibatasi tapi warannya sebagai derivatif tidak dibatasi sehingga dia mengalami kenaikan, tapi seharusnya itu bisa menyesuaikan ketika sahamnya diperdagangkan kembali,” imbuhnya.

Alfred yakin ketika nantinya perdagangan waran benar-benar dibatasi melalui sistem auto rejection kemungkinan harga waran naik liar menjadi semakin kecil. Oleh karena itu ia mendukung keputusan BEI yang akan diberlakukan mulai Maret 2019 ini.

Alfred menyarankan, sebaiknya investor tidak memilih waran sebagai instrumen investasi mereka lantaran risikonya sangat tinggi karena sifatnya yang derivatif dan pergerakannya mengikuti pergerakan saham sebagai underlying-nya. 

“Pilihan saham-saham yang masih minim transaksi di bursa dan masih bagus masih banyak, kenapa tidak dipilih dan memilih instrumen yang spekulatif, kecenderungan mereka yang memilih waran itu karena volatilitasnya besar tidak ada pembatasan sama sekali,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi