Analis: Penerbitan obligasi bisa mencapai Rp 60 T



JAKARTA. Pasar obligasi tahun ini lebih ramai dibandingkan tahun lalu. Selain kehadiran emiten-emiten yang baru pertama kali melakukan penerbitan, emiten-emiten lama pun memperbesar nilai obligasi mereka.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), sampai Agustus 2012, total emisi obligasi yang telah diterbitkan mencapai Rp 44,924 triliun dan US$ 20 juta. Jumlah itu naik lebih dari dua kali lipat dibandingkan nilai emisi Agustus 2011 sebesar Rp 29 miliar dan US$ 50 juta.

Analis Obligasi NC Securities I Made Adisaputra mengatakan, maraknya penerbitan obligasi tahun ini karena turunnya cost of fund obligasi. Suku bunga acuan Bank Indonesia pun masih terjaga di level 5,75%.


Selain itu, obligasi korporasi juga mengikuti pergerakan bunga Surat Utang Negara (SUN). Sebagai gambaran, tahun lalu rata-rata SUN bertenor 5 tahun mencapai 6,74% sedangkan tahun ini rata-ratanya 5,29%. "Perusahaan-perusahaan memanfaatkan momentum ini. Belum tentu tahun depan seperti sekarang,” jelas Made Kamis (6/9).

Ada 9 obligasi baru

Ia memperkirakan, sampai dengan akhir tahun nanti, jumlah obligasi yang diterbitkan bisa mencapai Rp 60 triliun. Perkiraan Made tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan perkiraan penerbitan obligasi tahun 2012 versi BEI.

Sebelumnya, Direktur Penilaian Perusahaan BEI Hoesen mengatakan, potensi penerbitan obligasi sampai akhir tahun hanya mencapai Rp 50 triliun. Angka itu melampaui target awal BI di kisaran Rp 40 triliun.

Ia menyebutkan, BEI sudah memberikan sembilan kontrak pendahuluan untuk penerbitan obligasi baru. Kesembilan emisi ini bakal terbit pada sisa semester-II 2012. "Total nilainya sekitar Rp 6,6 triliun," ujar Hoesen.

Kesembilan emiten yang akan meluncurkan obligasi baru itu adalah; PT Bank Pembangunan Daerah Lampung (Rp 500 miliar), PT Ivomas Tunggal (Rp 1 triliun), PT Greenwood Sejahtera Tbk (Rp 500 miliar), PT Perusahaan Nasional Madani (Rp 500 miliar), PT Bank CIMB Niaga Tbk (penawaran umum berkelanjutan senilai Rp 2 triliun), PT Surya Semesta Internusa Tbk (Rp 500 miliar), PT CIMB Niaga Auto Finance (Rp 500 miliar), PT Sumberdaya Sewatama (obligasi Rp 700 miliar, sukuk Rp 100 miliar), dan PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk (obligasi Rp 100 miliar dan obligasi subordinasi Rp 200 miliar).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri