KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Price to earning ratio (PER) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terbilang cukup tinggi apabila dibandingkan dengan indeks lain di Asia seperti Nikkei 225, Korea Stock Composte Index (KOSPI), dan Straits Time Index (STI). Mengutip Bloomberg, IHSG mencatatkan PER atau valuasi dengan nilai 19,5 kali. Sebagai informasi, PER merupakan cara yang digunakan untuk menganalisa saham suatu perusahan. PER secara sederhana adalah rasio harga saham dibandingkan dengan laba bersih per saham terkecil dari sebelumnya. Semakin tinggi nilai PER, maka perhitungan saham menjadi semakin mahal. Menurut Analis Panin Sekuritas William Hartanto, tingginya nilai PER IHSG tidak serta merta membuat IHSG menjadi tidak menarik atau terlampau mahal bagi investor. Pasalnya, tingginya nilai PER IHSG lebih disebabkan oleh sejumlah saham yang mengalami penguatan signfikan selama sebulan terakhir.
Analis: PER tinggi tak serta-merta bikin IHSG kehilangan pesona
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Price to earning ratio (PER) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terbilang cukup tinggi apabila dibandingkan dengan indeks lain di Asia seperti Nikkei 225, Korea Stock Composte Index (KOSPI), dan Straits Time Index (STI). Mengutip Bloomberg, IHSG mencatatkan PER atau valuasi dengan nilai 19,5 kali. Sebagai informasi, PER merupakan cara yang digunakan untuk menganalisa saham suatu perusahan. PER secara sederhana adalah rasio harga saham dibandingkan dengan laba bersih per saham terkecil dari sebelumnya. Semakin tinggi nilai PER, maka perhitungan saham menjadi semakin mahal. Menurut Analis Panin Sekuritas William Hartanto, tingginya nilai PER IHSG tidak serta merta membuat IHSG menjadi tidak menarik atau terlampau mahal bagi investor. Pasalnya, tingginya nilai PER IHSG lebih disebabkan oleh sejumlah saham yang mengalami penguatan signfikan selama sebulan terakhir.