Analis : Percepatan pembayaran utang meringankan beban keuangan EXCL



JAKARTA. Tahun lalu EXCL telah membayar utang sebesar Rp 6,6 triliun yang seharusnya jatuh tempo pada 2011. Direktur Keuangan EXCL Johnson Chan mengatakan, tahun ini akan mempercepat pembayaran pelunasan pinjaman, jika ada sisa dana dari belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai US$ 500 juta (Rp 4,5 triliun).

Percepatan pembayaran utang PT XL Axiata Tbk (EXCL) sebelum jatuh tempo meringankan beban keuangan perusahaan tersebut. Beban bunga pinjaman menyusut, karena beban menjadi lebih sedikit, laba bersih berpotensi meningkat.

Analis Mandiri Sekuritas Raditya Christian Artono bilang pembayaran utang tersebut mengurangi beban pembayaran bunga EXCL.”Kalau EXCL terus membayar utang lebih cepat maka beban keuangan akan mengalami penurunan, dan laba bersih mengalami peningkatan,” tambah Analis BNI Securities Akhmad Nurcahyadi.


Namun Analis Bahana Securities, Surabhi Copra mengatakan pembayaran utang tersebut masih belum banyak berpengaruh. Sebab menurut catatannya hingga saat ini EXCL masih memiliki total utang sebesar Rp 10, 9 triliun. “Sisa utang masih besar, jadi pembayaran sebelumnya tidak terlalu berpengaruh,” katanya.

Pertumbuhan 2011

Meski begitu, Surabhi bilang pertumbuahan EXCl di tahun 2011 akan banyak ditunjang oleh pertumbuhan layanan penggunaan internet dan Blackberry. “Tahun lalu kedua layanan baru dalam tahap penestrasi, tahun ini akan ada pertumbuhan dari layanan tersebut,” katanya.

Dia memperkirakan pendapatan EXCL tahun 2011 akan mencapai 19,1 triliun atau meningkat 15,06% dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp 16,6 triliun. Dengan laba bersih Rp 3,3 triliun meningkat 17,86% dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp 2,8 triliun.

Sedangkan, Ahmad memprediksi penjualan pada tahun 2011 menjadi sekitar Rp 18,9 triliun, naik 19,01% dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp 15,88 triliun. Sedang laba bersih dia perkirakan akan mencapai Rp 2,91 triliun, naik 15,80% dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp 2,45 triliun,

Meski Akhmad memperkirakan pertumbuhan pelanggan hanya 8%-9% atau lebih kecil dari pertumbuhan pelanggan di tahun sebelumnya yang sebesar 20%. Namun dia bilang penjualan EXCL akan meningkat, karena ditunjang oleh berbagai program promosi provider tersebut.

Sampai akhir kuartal 3-2010, jumlah pelanggan EXCL telah mencapai 38,5 juta. Manajemen EXCL tahun ini akan mengalokasikan 95% belanja modal alias capital expenditure (capex) untuk perbaikan dan perluasan jaringan. Tujuannya untuk memperbanyak jumlah pelanggan

Ketiga analis merekomendasikan beli saham EXCL. Akhmad merekomendasikan beli, dengan target harga Rp 6150 per saham, Surabhi merekomendasikan beli dengan target harga Rp 6700 per saham. Raditya juga merekomendasikan beli, sayang dia tak menyebutkan berapa target harganya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini