JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih akan bergerak fluktuatif. Analis Samuel Sekuritas, Muhammad Alfatih mencermati, situasi regional saat ini masih diwarnai nuansa perlambatan ekonomi. "Walaupun bank-bank sentral dari negara-negara di regional tersebut tidak tinggal diam saja dan terus berupaya memberikan intervensi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi," katanya kepada KONTAN, Senin (25/6).Alfatih melihat, sentimen dari dalam negeri juga belum ada perubahan. Namun menjelang akhir Juni, bisa saja muncul aksi beli terkait gejala windows dressing. "Sentimen pembagian dividen dan ekspektasi release laporan keuangan kuartal kedua, bisa jadi katalis penguatan di tengah ancaman harga komoditas yang terus melorot," jelas Alfatih.Alfatih memprediksi, level penting IHSG berada di range suppport 3.850-3.900 dan resistance di 3.950-4.050. "Bila resistance kedua ditembus, bisa perpeluang lanjut ke 4.150," lanjutnyaSementara Analis Astronacci International, Gema Goeyardi menangkap adanya sinyal positif di IHSG pada awal minggu ini. "IHSG akan kembali ke tren penguatannya," kata Gema, Senin (25/6).Dia bilang, IHSG berpeluang untuk naik lebih tinggi dengan asumsi formasi pembentukan running corrective wave ABC dan target kenaikan IHSG pada 3.990-4.000.Gema memprediksi, saham yang akan naik pada minggu ini berasal dari saham-saham berkapitalisasi kecil dari berbagai sektor. "Anda dapat mengamati sektor properti, aneka industri, consumer, dan retail. Anda dapat memperhatikan saham CTRS, GZCO, ASII, MAPI, CPIN, MASA, ERAA," urainya.Gema beranggapan dalam 5 hari kedepan, investor masih dapat menikmati keuntungan dari trading jangka pendek. "Trading cepat dapat dilakukan dan sebaiknya lebih memfokuskan portfolio ke saham-saham non batubara agar dapat mendapatkan hasil yang lebih optimal," sarannya.Sedangkan dari sisi teknikalnya, Managing Research Indosurya Asset Management, Reza Priyambada menunjukkan IHSG membentuk pola piercing line. Katanya, posisi candle saat ini kembali menyentuh middle bollinger bands dengan MACD masih bergerak naik terbatas dengan histogram positif yang mendatar. RSI, William's %R, dan Stochastic sedikit bergerak turun dari area overbought.Nah, dari pola candle yang terbentuk, penurunan yang terjadi masih dapat tertahan yang menandakan masih adanya kekuatan daya beli yang menahan potensi penurunan tersebut. "Dengan penguatan bursa saham AS akhir pekan kemarin, diharapkan mampu berimbas positif terhadap pergerakan bursa saham Asia, termasuk IHSG agar dapat kembali rebound. Karena masih adanya tumbukan antara daya beli dan daya jual maka diperkirakan IHSG masih akan bergerak sideways," jelas Reza.Untuk perdagangan hari ini (25/6), Reza memonitor IHSG akan bergerak di 3.826-3.857 sebagai supportnya dan 3.900-3.932 untuk kisaran resistancenya. Adapun saham-saham yang dapat dicermati antara lain SMGR, ASII, GGRM, SSIA, PGAS, INDY, AKRA, MAPI, dan BMTR.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Analis: Pergerakan IHSG masih akan fluktuatif
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih akan bergerak fluktuatif. Analis Samuel Sekuritas, Muhammad Alfatih mencermati, situasi regional saat ini masih diwarnai nuansa perlambatan ekonomi. "Walaupun bank-bank sentral dari negara-negara di regional tersebut tidak tinggal diam saja dan terus berupaya memberikan intervensi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi," katanya kepada KONTAN, Senin (25/6).Alfatih melihat, sentimen dari dalam negeri juga belum ada perubahan. Namun menjelang akhir Juni, bisa saja muncul aksi beli terkait gejala windows dressing. "Sentimen pembagian dividen dan ekspektasi release laporan keuangan kuartal kedua, bisa jadi katalis penguatan di tengah ancaman harga komoditas yang terus melorot," jelas Alfatih.Alfatih memprediksi, level penting IHSG berada di range suppport 3.850-3.900 dan resistance di 3.950-4.050. "Bila resistance kedua ditembus, bisa perpeluang lanjut ke 4.150," lanjutnyaSementara Analis Astronacci International, Gema Goeyardi menangkap adanya sinyal positif di IHSG pada awal minggu ini. "IHSG akan kembali ke tren penguatannya," kata Gema, Senin (25/6).Dia bilang, IHSG berpeluang untuk naik lebih tinggi dengan asumsi formasi pembentukan running corrective wave ABC dan target kenaikan IHSG pada 3.990-4.000.Gema memprediksi, saham yang akan naik pada minggu ini berasal dari saham-saham berkapitalisasi kecil dari berbagai sektor. "Anda dapat mengamati sektor properti, aneka industri, consumer, dan retail. Anda dapat memperhatikan saham CTRS, GZCO, ASII, MAPI, CPIN, MASA, ERAA," urainya.Gema beranggapan dalam 5 hari kedepan, investor masih dapat menikmati keuntungan dari trading jangka pendek. "Trading cepat dapat dilakukan dan sebaiknya lebih memfokuskan portfolio ke saham-saham non batubara agar dapat mendapatkan hasil yang lebih optimal," sarannya.Sedangkan dari sisi teknikalnya, Managing Research Indosurya Asset Management, Reza Priyambada menunjukkan IHSG membentuk pola piercing line. Katanya, posisi candle saat ini kembali menyentuh middle bollinger bands dengan MACD masih bergerak naik terbatas dengan histogram positif yang mendatar. RSI, William's %R, dan Stochastic sedikit bergerak turun dari area overbought.Nah, dari pola candle yang terbentuk, penurunan yang terjadi masih dapat tertahan yang menandakan masih adanya kekuatan daya beli yang menahan potensi penurunan tersebut. "Dengan penguatan bursa saham AS akhir pekan kemarin, diharapkan mampu berimbas positif terhadap pergerakan bursa saham Asia, termasuk IHSG agar dapat kembali rebound. Karena masih adanya tumbukan antara daya beli dan daya jual maka diperkirakan IHSG masih akan bergerak sideways," jelas Reza.Untuk perdagangan hari ini (25/6), Reza memonitor IHSG akan bergerak di 3.826-3.857 sebagai supportnya dan 3.900-3.932 untuk kisaran resistancenya. Adapun saham-saham yang dapat dicermati antara lain SMGR, ASII, GGRM, SSIA, PGAS, INDY, AKRA, MAPI, dan BMTR.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News