KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun 2017 nampaknya jadi tahun yang berat bagi emiten konsumer, tak terkecuali PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). Buktinya, sepanjang tahun lalu emiten konsumer ini hanya mampu mencetak pertumbuhan pendapatan yang tak terlalu tinggi. Berdasarkan kinerja yang tidak diaudit, UNVR hanya berhasil mencatat pertumbuhan penadapatan sebesar 2,9% year-on-year (yoy) menjadi Rp 41,2 triliun. Jumlah ini tak jauh berbeda dengan pendapatan UNVR tahun 2016 lalu sebesar Rp 40 triliun. Dalam keterangan resminya yang dirilis Jumat (2/2), Direktur UNVR Sancoyo Antarikso mengaku pertumbuhan yang terbatas ini disebabkan oleh rendahnya konsumsi masyarakat tahun lalu. Hal ini, menurutnya, tak hanya jadi tantangan bagi UNVR namun juga untuk industri barang konsumsi di Indonesia.
Analis perkirakan kinerja Unilever Indonesia lebih baik tahun ini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun 2017 nampaknya jadi tahun yang berat bagi emiten konsumer, tak terkecuali PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). Buktinya, sepanjang tahun lalu emiten konsumer ini hanya mampu mencetak pertumbuhan pendapatan yang tak terlalu tinggi. Berdasarkan kinerja yang tidak diaudit, UNVR hanya berhasil mencatat pertumbuhan penadapatan sebesar 2,9% year-on-year (yoy) menjadi Rp 41,2 triliun. Jumlah ini tak jauh berbeda dengan pendapatan UNVR tahun 2016 lalu sebesar Rp 40 triliun. Dalam keterangan resminya yang dirilis Jumat (2/2), Direktur UNVR Sancoyo Antarikso mengaku pertumbuhan yang terbatas ini disebabkan oleh rendahnya konsumsi masyarakat tahun lalu. Hal ini, menurutnya, tak hanya jadi tantangan bagi UNVR namun juga untuk industri barang konsumsi di Indonesia.