KONTAN.CO.ID - Sebanyak 24 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) masih menoreh rapor merah alias merugi di semester I 2017. Salah satunya adalah PT Garuda Indonesia Tbk. Emiten berkode GIAA tersebut mencatat rugi bersih US$ 283,8 juta pada semester I. Besar kerugian GIAA di semester-I 2017 naik 349% dibandingkan periode sama tahun lalu yakni senilai US$ 63,2 juta. Salah satu penyebab kenaikan rugi bersih adalah pencatatan transaksi tax amnesty senilai US$ 137 juta pada April 2017. Selain itu, GIAA harus menanggung beban denda US$ 8 juta akibat kasus persaingan bisnis kargo di 2012 lalu. Meski demikian, KONTAN mencatat bahwa sepanjang Juli 2017 GIAA mengumpulkan profit sebesar US$ 31 juta.
Analis: Persaingan jadi tantangan untuk GIAA
KONTAN.CO.ID - Sebanyak 24 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) masih menoreh rapor merah alias merugi di semester I 2017. Salah satunya adalah PT Garuda Indonesia Tbk. Emiten berkode GIAA tersebut mencatat rugi bersih US$ 283,8 juta pada semester I. Besar kerugian GIAA di semester-I 2017 naik 349% dibandingkan periode sama tahun lalu yakni senilai US$ 63,2 juta. Salah satu penyebab kenaikan rugi bersih adalah pencatatan transaksi tax amnesty senilai US$ 137 juta pada April 2017. Selain itu, GIAA harus menanggung beban denda US$ 8 juta akibat kasus persaingan bisnis kargo di 2012 lalu. Meski demikian, KONTAN mencatat bahwa sepanjang Juli 2017 GIAA mengumpulkan profit sebesar US$ 31 juta.