Analis: Pilkada membayangi pergerakan rupiah



JAKARTA. Menjelang pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak yang akan berlangsung Rabu (15/2) , valuasi mata uang Garuda ditutup flat cenderung melemah dollar Amerika Serikat (AS). Sepertinya investor cukup lebih memilih berhati-hati dalam mengambil keputusan.

Di pasar spot, rupiah ditutup melemah tipis 0,05% ke level Rp 13.330 per dollar AS dibanding hari sebelumnya. Sedangkan jika mengacu pada kurs tengah Bank Indonesia rupiah masih bergerak stagnan di level Rp 13.330 per dollar AS.

Josua Pardede, analis PT Bank Permata Tbk melihat sentimen dari domestik memang cukup membayangi pergerakan rupiah yang cenderung flat hari ini (14/2). Meski kebanyakan mata uang di Asia justru ditutup positif karena sokongan data inflasi China yang membaik, tetapi mata uang Garuda tetap ditutup terkoreksi dihadapan dollar AS.


“Kita harapkan pilkada bisa berjalan dengan aman sehingga tidak menimbulkan sentimen negatif,” terangnya kepada Kontan, Selasa (14/2).

Sementara itu dari global sendiri, sekarang valuasi mata uang Garuda juga dipengaruhi oleh testimoni yang akan disampaikan oleh Gubernur Bank Sentral AS, Janet Yellen nanti malam (14/2). Kejelasan tentang arah suku bunga AS cenderung menguatkan greenback dan melemahkan rupiah. Selain itu rupiah juga mendapat sedikit tekanan dari rilis data indeks harga produsen yang diproyeksikan akan stabil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto