KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perseteruan antara investor kakap dan ritel yang memicu lonjakan harga saham GameStop Corp dapat menimbulkan risiko bagi sejumlah emiten lain bahkan ke pasar yang lebih luas. Melansir
Reuters, Jumat (29/1), sejumlah analis mengidentifikasi beberapa emiten di Wall Street juga rentan terhadap volatilitas ekstrem setelah aksi beli besar-besaran investor ritel dalam beberapa hari terakhir mendorong broker melepas kepemilikan mereka terhadap GameStop dan perusahaan lain. Situasi ini memicu lonjakan harga dalam fenomena yang kerap disebut
short squeeze.
“Sayangnya hal seperti ini bukan baru pertama kali terjadi. Tren yang mengerek harga, saya yakin akan dilakukan ditiru,” ungkap Randy Frederick
VP of Trading and Derivatives Schwab Center for Financial Research.
Baca Juga: Fenomena saham GameStop, bagaimana investor ritel bisa menekuk para hedge fund? Sebelumnya JP Morgan juga telah mengumumkan 45 emiten yang mungkin terkena dampak
short squeeze dan memiliki kerentanan serupa. Seperti Macerich Co, Cheesecake Factory Inc, Stitch Fix Inc. Adapun seperti GameStop, American Airlines Group Inc, AMC Entertainment Holding Inc, dan lainnya belakangan juga telah menjadi incaran investor ritel. Emiten-emiten tersebut tercatat memiliki rasio bunga yang rendah. Ini artinya sebagian besar investor tercatat telah meminjam saham untuk dijual dan berhadap dapat membelinya kembali dengan harga yang lebih rendah. Namun jika saham melonjak tinggi, mereka terpaksa akan membeli kembali saham dengan keadaan rugi. “Kondisi yang tidak menguntungkan di Gamestop akan membuat preseden berbahaya bagi pasar di mana investor ritel bertindak secara massal untuk meningkatkan kekuatan beli mereka untuk memicu kerentanan,” tulis JP Morgan. Menggunakan derivatif dan koordinasi pembelian pada situs wallstreetsbets, Reddit telah membuat investor ritel menyebabkan dampak besar kepada pasar dalam beberapa bulan belakangan. Broker macam Melvin Capital, Citron Capital bahkan sampai mesti memangkas kepemilikannya di GameStop awal pekan ini setelah didorong tekanan beli. Saham GameStop baru-baru ini tercatat turun 25% pada Kamis, karena Robinhood Markets Inc, dan Interactive Brokers Inc membatasi pembelian bersama dengan beberapa emiten lain yang melonjak dalam beberapa hari terakhir seperti AMC Entertainment Group Inc, dan BlackBerry Ltd.
Baca Juga: Broker online batasi perdagangan, investor ritel GameStop marah-marah Meski demikian, hingga saat ini, nilai saham Gamestop telah melonjak 500%. “Kecuali dengan pembatasan perdagangan yang lebih luas, pola serupa dapat terjadi selama beberapa minggu karena para trader melepas kepemilikan mereka,” kata
Chief Executive Tallbacken Capital Advisors Micahel Purves. Adapun sejumlah perusahaan telah melakukan strategi jangka panjang dan pendek secara bersamaan dan sebagai akibatnya harga bisa melonjak seketika dan menurun tajam saat mereka melakukan penyesuaian portofolio. Hal tersebut dianggap akan memberikan tekanan pada pasar saham yang lebih luas dan menciptakan volatilitas pasar yang lebih besar.
Editor: Anna Suci Perwitasari