JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak positif sampai akhir sesi pertama dengan investor asing yang masih mencatatkan beli bersih atau net buy sebesar Rp 173 miliar. Walaupun terlihat terus naik, beberapa analis menilai IHSG terbilang flat. Bahkan Analis Universal Broker Indonesia, Alwy Assegaf mengamati belum adanya sinyal indeks akan terus naik."Sebelum IHSG menembus level 4.272, sinyal kenaikan belum ada,' kata Alwy kepada KONTAN, Kamis (4/10). Indeks sangat sulit menembus level tersebut, di tengah investor yang masih menunggu data non farm payroll malam nanti dan beberapa data penting lainnya.Oleh karena itu, Alwy masih melihat IHSG sepertinya akan bergerak flat di sesi kedua di kisaran 4.200-4.700. "Pembukaan bursa Eropa masih terus akan mempengaruhi pergerakan IHSG karena di situasi flat ini, indeks cenderung sensitif akan sentimen," terangnya.Alwy melihat beberapa saham yang mulai menunjukkan pembalikan ke arah naik setelah sebelumnya sempat terkoreksi seperti BBRI, BMRI, SMGR dan INTP.Pengamat Pasar Modal Fadil juga mengatakan hal yang serupa. "Jikapun bursa Eropa mensinyalkan hal yang negatif, maka peluang turunnya sampai 0,3%," katanya.Ia merekomendasikan saham dari sektor telekomunikasi untuk bisa dilirik pemodal. "Sektor barang konsumsi dominan juga masih menunjukkan tren naik," singkatnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Analis prediksi IHSG flat di sesi dua
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak positif sampai akhir sesi pertama dengan investor asing yang masih mencatatkan beli bersih atau net buy sebesar Rp 173 miliar. Walaupun terlihat terus naik, beberapa analis menilai IHSG terbilang flat. Bahkan Analis Universal Broker Indonesia, Alwy Assegaf mengamati belum adanya sinyal indeks akan terus naik."Sebelum IHSG menembus level 4.272, sinyal kenaikan belum ada,' kata Alwy kepada KONTAN, Kamis (4/10). Indeks sangat sulit menembus level tersebut, di tengah investor yang masih menunggu data non farm payroll malam nanti dan beberapa data penting lainnya.Oleh karena itu, Alwy masih melihat IHSG sepertinya akan bergerak flat di sesi kedua di kisaran 4.200-4.700. "Pembukaan bursa Eropa masih terus akan mempengaruhi pergerakan IHSG karena di situasi flat ini, indeks cenderung sensitif akan sentimen," terangnya.Alwy melihat beberapa saham yang mulai menunjukkan pembalikan ke arah naik setelah sebelumnya sempat terkoreksi seperti BBRI, BMRI, SMGR dan INTP.Pengamat Pasar Modal Fadil juga mengatakan hal yang serupa. "Jikapun bursa Eropa mensinyalkan hal yang negatif, maka peluang turunnya sampai 0,3%," katanya.Ia merekomendasikan saham dari sektor telekomunikasi untuk bisa dilirik pemodal. "Sektor barang konsumsi dominan juga masih menunjukkan tren naik," singkatnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News