Analis Prediksi, Mitratel Cetak Pertumbuhan Kinerja di 2023, Ini Rekomendasi Sahamnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Musim laporan keuangan tiba. Salah satu emiten yang ditunggu dari sisi kinerja adalah PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel. Anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) ini menjadi emiten menara paling konsisten mencetak pertumbuhan laba di setiap kuartal sepanjang 2023. Sudah begitu, MTEL baru saja masuk ke jajaran indeks saham LQ45.  

Ada empat emiten baru yang masuk anggota LQ45. Dari keempat emiten tersebut, Analis Kiwoom Sekuritas Miftahul Khaer menyukai saham MTEL. Secara fundamentel, MTEL merupakan emiten dari sektor menara dan fiber optil dengan kinerja keuangan paling baik. Terlihat dari kinerja MTEL yang kuat hingga September 2023. Perseroan mampu mencetak pertumbuhan laba bersih di tengah koreksi yang terjadi antar pesaingnya.

Laba tahun berjalan Mitratel naik 16,59% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 1,43 triliun per September 2023. Pada periode yang sama di 2023, laba bersih MTEL sebesar Rp 1,22 triliun. Selain itu, tahun kemarin MTEL mencatatkan penambahan 2.476 menara atau tumbuh 7% dibandingkan akhir 2022 yang tercatat 35.418 menara.


Di periode yang sama, MTEL juga membangun dan mengakuisisi jaringan fiber optik alias fiber to the tower (FTTT) sepanjang 19.380 kilometer menjadi 30.009 km. "Penggabungan layanan FTTT dengan layanan menara akan berdampak pada peningkatan harga sewa per tenant mitratel kedepanya," terang Analis Kiwoom Sekuritas, Miftahul Khaer, pekan lalu. 

Dalam konsensus Bloomberg terbaru, target laba bersih MTEL diprediksi analis dapat mencapai Rp 2,05 triliun. Tumbuh 17% dari kinerja 2022 yang tercatat Rp 1,75 triliun. Total pendapatan yang bisa diraih MTEL pada 2023 diprediksi mencapai R p8,57 triliun, tumbuh 12,12% secara yoy.

Riset terbaru MNC Sekuritas memprediksi, pendapatan MTEL dapat menembus Rp 8,61 triliun atau meningkat 11% yoy. Analis MNC Sekuritas, Vera mengatakan, bisnis sewa menara menyumbang 84% dari total pendapatan. Liini tersebut akan tumbuh 13,5% yoy di 2023. Semnetara itu portofolio fiber optik berpotensi tumbuh agresif sebesar 64,8% yoy di 2023.

“Asumsi kami didukung dengan strategi MTEL yang menjadikan fiberisasi sebagai penggerak bisnis baru dan tonggak sejarah yang agresif, diikuti dengan meningkatnya permintaan MNO untuk menyediakan konektivitas dengan latensi lebih rendah melalui serat optik," terang Vera.

Baca Juga: Strategi Manajer Investasi Raup Cuan dari Kelolaan Reksadana Saham di Awal 2024

MNC Sekuritas memberikan rekomendasi beli dengan target harga di Rp 880 per saham dengan potensi upside sebesar 32,3% dan setara 11,3x EV/EBITDA untuk tahun 2024.

Sementara itu, analis Sinarmas Sekuritas, Arief Machrus memprediksi, pendapatan MTEL 2023 akan menembus Rp 8,33 triliun dengan laba bersih Rp 2,58 triliun. "MTEL juga menunjukkan sinergi yang kuat dengan Grup TLKM dan inline dengan peta jalan pertumbuhan yang jelas," ujar Arief.

"Selain itu, dengan 60% portofolio menara MTEL berlokasi di luar Jawa, perusahaan memiliki posisi yang baik untuk meningkatkan peluang kolokasi karena operator jaringan seluler berencana memperluas jangkauan secara nasional," tambah Arief.

Sinarmas berinisiasi memberikan rekomendasi buy untuk saham MTEL dengan target Rp 845. "Dengan portofolio aset menara terbesar di Asia Tenggara, MTEL secara efektif memanfaatkan skala ekonomi dan efisiensi operasional per menara, melampaui pesaingnya," kata Arief.

Analis Maybank Sekuritas, Etta Rusdiana Putra memproyeksi, Mitratel akan menutup 2023 dengan pendapatan Rp 8,45 triliun dengan laba bersih mencapai Rp 2,01 triliun.

"Kami masih menyukai MTEL karena peluang pertumbuhan tenancy ratio yang masih rendah serta ekspansi dari serat optik. Sementara pertumbuhan kinerjanya sejalan  perkiraan kami. Namun, kami memperkirakan manajemen akan lebih berhati-hati dalam melakukan ekspansi anorganik, terutama di tengah kondisi suku bunga yang tinggi saat ini," ujar Etta. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ahmad Febrian