Analis prediksi pertumbuhan kredit BDMN melambat



JAKARTA. Pertumbuhan kredit PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) diprediksi akan melambat. Hal ini disampaikan analis Mandiri Sekuritas Tjandra Lienandjaja dalam risetnya, (14/10).

"Bank Danamon diprediksi membukukan pertumbuhan kredit yang melambat 12% tahun ini dan 14% pada tahun depan," tulis Tjandra, (14/10).

Namun, melambatnya pertumbuhan kredit tersebut justru akan menekan beban biaya dana atau cost of fund perseroan. Alhasil, margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) akan terangkat dari 8,6% tahun ini meniadi 8,8% pada tahun depan.


Ada sedikit sentimen positif dari sisi NIM BDMN. Namun, pertumbuhan kredit yang melambat tersebut diprediksi tetap akan membuat laba BDMN tergerus 10% untuk tahun ini. Penurunan laba baru akan terbatas, hanya sebesar 4% pada tahun depan karena prediksi margin yang dibukukan akan lebih besar.

Atas dasar itu, Tjandra merevisi target harga saham BDMN menjadi Rp 4.200 per saham dari sebelumnya Rp 4.500 per saham. Level harga tersebut berdasarkan valuasi harga terhadap nilai buku ((P/BV) 2015 sebesar 1,1 kali. Dia juga tetap mempertahankan rekomendasi netral atas saham ini.

Potensi kenaikan proyeksi hanya akan muncul jika ada isu pembicaran merger dan akuisisi kembali terulang seperti yang terjadi beberapa waktu sebelumnya.

"BDMN terpapar resiko penurunan penjualan otomotif yang semakin lemah dan kompetisi pendanaan yang semakin ketat," pungkas Tjandra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie