Analis prediksi rupiah stabil tutup tahun 2016



JAKARTA. Pergerakan rupiah cenderung stabil meski dihantam oleh penguatan dollar AS setelah The Fed menaikkan tingkat suku bunga. Pada pengujung tahun ini, analis menduga laju rupiah akan kembali stabil.

Di Pasar Spot, Kamis (29/12) nilai tukar rupiah terhadap dollar AS melemah tipis 0,08% ke level Rp 13.471 dibanding sehari sebelumnya. Sementara di kurs tengah Bank Indonesia, rupiah tergerus 0,19% di Rp 13.473.

Analis PT SoeGee Futures, Nizar Hilmy menuturkan, rupiah sebenarnya cenderung bergerak stabil. Bahkan, rupiah mencatat penguatan 0,6% sepanjang bulan Desember.


Laju rupiah bulan ini lebih baik dibanding bulan November, di mana rupiah melemah hingga 3,8%. "Setelah kenaikan suku bunga The Fed, ada sedikit penguatan pada rupiah," ujarnya.

Mata uang garuda mendapat sokongan dari sentimen positif dalam negeri, seperti penerimaan dana tax amnesty. Selama periode pertama dan kedua, tax amnesty berhasil menghimpun pemasukan hingga Rp 105 triliun.

Meski di bawah target sebesar Rp 150 triliun, pencapaian ini cukup membantu rupiah. "Cadangan devisa dalam juga masih cukup untuk membantu ketersediaan likuiditas," imbuh Nizar.

Dukungan lain juga datang dari lembaga pemerintah Fitch Rating yang meningkatkan outlook rating Indonesia ke arah positif.

Di hari Jumat (30/12) yang merupakan akhir perdagangan tahun 2016, Nizar menduga pergerakan rupiah masih akan stabil di tengah aktivitas perdagangan yang mulai lesu.

Meski permintaan dollar AS menjelang akhir tahun tinggi, rupiah masih akan terjaga. Sebab, tidak ada masalah dari dalam negeri yang mengganggu rupiah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto