KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah menghadapi kelesuan daya beli, emiten properti kini dihadapkan dengan risiko pelemahan rupiah. Pasalnya, banyak emiten properti yang memiliki utang dalam bentuk obligasi dollar AS. Hal ini berpotensi menggerus kas perusahaan, Menurut riset Moody's beberapa perusahaan seperti MDLN, ASRI, BSDE, PWON, LPKR dan APLN memiliki risiko ini. Kepala Riset Narada Asset Manajemen, Kiswoyo Adi Joe mengamini, pelemahan rupiah memang akan menekan kinerja emiten properti. "Tentu berdampak bagi kinerja keuangan emiten, apalagi di tengah dollar yang bergejolak " kata Kiswoyo, Rabu (5/9)
Analis prediksi sektor properti baru akan bangkit pada 2022
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah menghadapi kelesuan daya beli, emiten properti kini dihadapkan dengan risiko pelemahan rupiah. Pasalnya, banyak emiten properti yang memiliki utang dalam bentuk obligasi dollar AS. Hal ini berpotensi menggerus kas perusahaan, Menurut riset Moody's beberapa perusahaan seperti MDLN, ASRI, BSDE, PWON, LPKR dan APLN memiliki risiko ini. Kepala Riset Narada Asset Manajemen, Kiswoyo Adi Joe mengamini, pelemahan rupiah memang akan menekan kinerja emiten properti. "Tentu berdampak bagi kinerja keuangan emiten, apalagi di tengah dollar yang bergejolak " kata Kiswoyo, Rabu (5/9)