JAKARTA. Sejumlah emiten ramai-ramai merilis obligasi. Terbaru, PT Indosat Tbk (ISAT) yang merilis obligasi dan sukuk dengan perolehan dana maksimal Rp 3 triliun. Demikian pula dengan PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII). Perseroan merilis surat utang dengan nilai emisi maksimal Rp 500 juta. Jemmy Paul, Investment Director Sucorinvest Asset Management bilang, tren penerbitan obligasi memang masih cukup menarik, setidaknya hingga kuartal kedua nanti. Sebab, tren suku bunga sedang rendah. Efeknya, biaya dana atau cost of fund penerbitan obligasi menjadi lebih murah. Belum lagi ada sentimen Standard & Poor's (S&P). Jemmy optimistis, S&P bakal menaikan rating investasi Indonesia. Jika benar dinaikkan, prospek pasar obligasi menjadi lebih menarik.
Analis: Rating S&P tentukan prospek obligasi
JAKARTA. Sejumlah emiten ramai-ramai merilis obligasi. Terbaru, PT Indosat Tbk (ISAT) yang merilis obligasi dan sukuk dengan perolehan dana maksimal Rp 3 triliun. Demikian pula dengan PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII). Perseroan merilis surat utang dengan nilai emisi maksimal Rp 500 juta. Jemmy Paul, Investment Director Sucorinvest Asset Management bilang, tren penerbitan obligasi memang masih cukup menarik, setidaknya hingga kuartal kedua nanti. Sebab, tren suku bunga sedang rendah. Efeknya, biaya dana atau cost of fund penerbitan obligasi menjadi lebih murah. Belum lagi ada sentimen Standard & Poor's (S&P). Jemmy optimistis, S&P bakal menaikan rating investasi Indonesia. Jika benar dinaikkan, prospek pasar obligasi menjadi lebih menarik.