Analis: Regional kuat, IHSG juga kuat



JAKARTA. Posisi perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia per pukul 12.00 WIB ditutup pada level 5.217,134 atau naik sebesar 1,39%. Analis dari Milenium Danatama Asset Management Desmon Silitonga memperkirakan, pergerakan IHSG pada sesi II nanti masih akan melanjutkan tren penguatan seperti sesi sebelumnya.Menurut Desmon, faktor penguatan tidak lepas dari faktor eksternal, khususnya dampak penguatan bursa Amerika Serikat dan Eropa pada akhir pekan lalu. "Namun, perlu juga diwaspadai nanti dalam jangka menegah dampak dari inflasi terhadap IHSG," kata Desmon pada Senin (20/5).Khusus jangka pendek, kata Desmon, IHSG masih berpotensi naik dengan kisaran support pada level 5.180 dan resistance pada level 5.230. Untuk saham yang dapat dicermati, Desmon merekomendasikan emiten saham TOTL, ADRO, MAIN, BBCA dan juga KLBF.Senada, analis dari Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengungkapkan bahwa untuk kisaran jangka pendek, IHSG masih berpotensi untuk terus menguat. Sebab, investor asing masih mencatatkan aksi beli. Satrio berharap, indeks masih dapat terus rebound jelang kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).Menurut Satrio, likuid pasar masih menghiasi transaksi perdagangan sesi II ini. IHSG, lanjut Satrio masih sulit terkoreksi, selama bursa regional masih mendaki. "Indeks Hangseng dan Nikkei masih menunjukkan tren naik. Begitu pula dengan Dow Jones. Karena itu, peluang IHSG naik masih kuat, karena regional masih kuat," ucap Satrio.Untuk kisaran pergerakan indeks di lantai bursa pada sesi II ini, Satrio memperkirakan support akan berada pada level 5.164 dan resistance pada 5.200-5.250. Sedangkan untuk saham yang dapat dicermati, Satrio merekomendasikan saham disektor telekomunikasi dan juga pertambangan batu bara."Investor bisa membeli saham saat buy on weakness. Central rebound ada pada saham pertambangan batu bara. Investor bisa perhatikan saham alat berat seperti United Tractor, Telkom dan juga batu bara," ujar Satrio.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie