Analis rekomendasi beli saham BUKA, EMTK, MTDL, ini alasannya



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus rekomendasi investor untuk membeli saham berbasis teknologi, khususnya saham BUKA, MTDL, dan EMTK. Harga ketiga saham ini bergerak mix dalam sebulan terakhir. Lalu kenapa analis rekomendasi investor beli saham BUKA, MTDL dan EMTK?

Harga saham BUKA pada perdagangan Jumat 24 September 2021 stagnan di level 885. Namun dalam sebulan terakhir, harga saham BUKA naik 10 poin atau tumbuh 1,14%.

Pada saat bersamaan, harga saham EMTK turun 10 poin ke level 1.940. Dalam sebulan terakhir, harga saham EMTK turun 160 poin atau susut 7,62%.


Sedangkan harga saham MTDL naik 10 poin ke level 2.900. Dalam sebulan terakhir, harga saham MTDL bertambah 310 poin atau naik 11,97%.

Nico menilai, kebijakan Bursa Efek Indonesia (BEI) akan menyeragamkan metode penghitungan indeks saham berdasarkan jumlah saham publik yang beredar atau free float secara bertahap akan menguntungkan sejumlah saham teknologi. Dari saham teknologi, Nico rekomendasi saham seperti BUKA, MTDL, dan EMTK.

Menurutnya ketiga saham tersebut menarik untuk dicermati. Ia memasang target Rp 1.500 untuk BUKA, MTDL dengan target Rp 4.000, dan EMTK dengan target Rp 3.000.

Tujuan penerapan perhitungan indeks yang baru ini agar memberikan situasi dan kondisi gambaran pasar sesungguhnya. Hal itu dapat mendorong perusahaan untuk menambah porsi saham free float di pasar. “Dengan adanya pembobotan berdasar freefloat memang akan menyulitkan untuk jangka pendek untuk saham-saham teknologi, karena akan adanya penyesuaian,” ujarnya, Minggu (26/9).

Akan tetapi, Nico melihat, secara jangka menengah hingga panjang saham sektor teknologi akan menghirup angin segar dari kehadiran Bukalapak dan GoTo yang akan melantai di Bursa Efek Indonesia.

Baca Juga: Menakar efek penerapan metode free float ke saham sektor teknologi

Ia memperkirakan saham sektor teknologi akan mengalami kenaikan yang signifikan apabila keduanya sudah resmi tercatat di BEI. “Ini juga positif bagi IHSG. Apabila Bukalapak dan GoTo khususnya sudah melantai, ada kemungkinan bobot sektor teknologi akan bertambah hingga 16.7%,” tambah Nico.

Belum lagi, ada beberapa perusahaan unicorn lainnya yang juga santer dikabarkan siap melantai di bursa dan berpotensi untuk terus mendorong bobot sektor teknologi terhadap IHSG.

Nico belum dapat memastikan sejauh mana efektivitas penerapan pembobotan baru ini dalam mengurangi pengaruh saham likuiditas kecil terhadap kinerja indeks secara keseluruhan.

Baca Juga: Hadapi efek tapering, Henan Putihrai AM pilih saham siklikal dan defensif

Begitu juga terkait fluktuasi saham-saham teknologi, Nico bilang, ada beberapa variabel yang dapat diperhatikan dan tidak hanya melihat dari segi free float saja.

Ke depannya, Nico melihat sektor teknologi memiliki prospek yang sangat baik dan berpotensi tumbuh pesat.

“Sisi negatifnya, tidak semua sektor teknologi mampu memberikan nilai tambah khususnya kepada aspek sosial. Dalam arti kata, harus ada aplikasi yang dapat memberikan ekosistem bisnis dan memberikan dampak terhadap masyarakat sehingga gaya hidup masyarakat dapat tergantung dari aplikasi tersebut,” paparnya.

Itulah rekomendasi saham pilihan analis. Ingat, disclaimer on, segala risiko investasi atas rekomendasi saham di atas menjadi tanggung jawab Anda sendiri.

Selanjutnya: Asing dinilai belum terpengaruh sentimen tapering off, ini saham rekomendasi analis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto