KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham blue chip sektor telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) terus melorot ke level 2.800. Padahal, selama ini harga saham tersebut bertengger di level 3.000-an. Analis melihat, penurunan harga saham blue chip ini sebagai momentum tepat untuk masuk. Saham blue chip sektor telekomunikasi yang tengah turun harga adalah saham PT Telkom Indonesia Tbk (
TLKM). Saham blue chip adalah saham lapis satu yang memiliki fundamental kuat dan telah berpengalaman di lantai bursa. Saham blue chip biasanya menjadi pilihan banyak investor karena minim risiko para spekulan.
Pada perdagangan Jumat 1 November 2024, harga saham TLKM turun ke level 2.780, susut 40 poin atau 1,42% dibandingkan sehari sebelumnya. Selama sebulan terakhir, harga saham TLKM turun 110 poin atau 3,81% Nafan Aji Gusta, Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas merekomendasikan
accumulate buy TLKM dengan target jangka pendek di Rp 3.010. Sementara untuk jangka menengah dan panjang, target harga TLKM ada di Rp 3.420 dan Rp 3.700.
Secara fundamental, TLKM memiliki kinerja yang cukup bagus. TLKM mencatat kenaikan pendapatan selama periode Januari–September 2024. Kendati begitu, pertumbuhan tersebut tertekan karena naiknya sejumlah pos beban. Nampak kinerja
TLKM sudah dicermati oleh pelaku pasar.
"Karena investor sudah mencermati atau
priced in penurunan
bottom line atau laba bersih TLKM, yang dipengaruhi oleh kenaikan beban serta meningkatnya kerugian investasi," kata Nafan kepada Kontan, Rabu (30/10).
Baca Juga: Jadi Blue Chip Mulai November 2024, Apakah Saham Tambang Ini Layak Beli? Menilik laporan keuangan per September 2024, Telkom meraup pendapatan sebesar Rp 112,21 triliun. Capaian tersebut naik 0,88% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dari Rp 111,23 triliun.
Pendapatan emiten pelat merah ini masih ditekan oleh kenaikan beberapa bos beban. Total beban Telkom mencapai Rp 79,76 triliun per September 2024 atau meningkat 4,6% YoY. Alhasil, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas TLKM mencapai Rp 17,67 triliun per September 2023 atau turun 9,35% YoY dari Rp 19,94 triliun per September 2023.
Baca Juga: Cara & Syarat Membuat e-KTP Tanpa Surat Pengantar RT RW Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Adi Wikanto