Analis Rekomendasikan Beli Saham BBRI, Simak Ulasannya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) diprediksi masih positif di tahun 2023, terutama dari pertumbuhan segmen pinjaman mikro. Analis NH Korindo Sekuritas Indonesia Leonardo Lijuwardi mengatakan, pertumbuhan BBRI sangat didorong oleh ekosistem ultra-mikro.

Di tahun 2022, BBRI mencatat pertumbuhan Current Account Saving Account (CASA) sebesar 22% secara YoY, dari Rp 714 triliun ke Rp 871 triliun. Sementara, compounded annual growth rate (CAGR) BBRI sebesar 15% sejak 2019.

Leonardo melihat, BBRI mampu menjaga pertumbuhan CASA di tahun 2023, mengingat customer base BBRI sejumlah 144 juta mikro deposan dan 627K BRILink Agent.


“BBRI juga bisa menggarap segmen yang belum tersentuh perbankan melalui pelayanan ekosistem ultra-mikro sekaligus meningkatkan performa segmen retail & mikro banking,” ujarnya dalam riset NH Korindo Sekuritas Indonesia tertanggal 3 Maret 2023.

Baca Juga: Fokus Pada Pertumbuhan Kredit, Analis Rekomendasikan Beli Saham BBRI

Leonardo mengatakan, indikasi dari segmen pinjaman mikro akan tumbuh 11% - 13% di tahun 2023.

“Adapun untuk pertumbuhan pinjaman oleh nasabah BBRI akan diprediksi bertumbuh hingga 10% - 12% di tahun 2023,” katanya.

Di tahun 2023, BBRI juga akan fokus untuk menggeser pertumbuhan segmen mikro ke Kredit Umum Pedesaan (Kupedes). Hal itu dilakukan BBRI seiring dengan keinginan pemerintah untuk memigrasi kreditur KUR ke Kupedes dan strategi untuk mengkomersialisasi kredit usaha rakyat (KUR).

Adapun untuk Cost of Credit akan diprediksi akan bertengger di angka 2,2% - 2,4% di tahun 2023.

“BBRI memperoleh kuota KUR sebesar Rp 270T di tahun 2023, meningkat 4,9% YoY. Namun, jumlah persentase kuota BRI per kuota Nasional menurun dari 69% menjadi 60% di tahun 2023,” ungkapnya.

Leonardo mengatakan, ada skema KUR terbaru yang menarik untuk diperhatikan dampaknya terhadap kinerja BBRI, yaitu pemberlakuan kenaikan bunga berjenjang untuk perpindahan segmen kreditur dan pengajuan kredit baru.

Untuk pengajuan pertama kali, suku bunga kredit ada di 6%, lalu meningkat menjadi 7%,8% dan 9% untuk perpanjangan pertama, kedua dan ketiga.

“Ketentuan baru ini, menurut kami, akan berdampak positif untuk menjaga dan meningkatkan level pendapatan BBRI walaupun ada keinginan pemerintah untuk memigrasikan kreditur KUR ke Kupedes,” ungkapnya.

Baca Juga: Ini Rekomendasi Saham Pilihan dari Analis Sebelum Libur Panjang

Dengan skema KUR yang terbaru dan Kupedes, pertumbuhan kredit BBRI bisa naik sampai 10% di tahun 2023.

Leonardo pun merekomendasikan buy untuk BBRI di tahun 2023 dengan target harga Rp 5.800 per saham.

Menurut Leonardo, katalis lain yang menarik adalah pembelian saham kembali perseroan sejumlah Rp 1,5 triliun yang akan diperkirakan berlangsung di tanggal 14 Maret 2023 – 14 September 2024, meskipun masih menunggu keputusan rapat umum pemegang saham (RUPS).

“Selain itu, kami juga memitigasi dampak inflasi yang masih cukup tinggi akibat situasi ekonomi yang kurang pasti di tahun 2023,” tuturnya.

 
BBRI Chart by TradingView

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi