Analis rekomendasikan beli saham United Tractors (UNTR), ini kalkulasinya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT United Tractors Tbk (UNTR) masih menarik untuk dilirik investor seiring prospeknya yang dinilai masih cukup cerah. Kepala Riset Henan Putihrai Sekuritas Robertus Yanuar Hardy menginisiasi saham UNTR dengan peringkat beli (buy), dengan target harga Rp 26.000.

Meskipun terdapat profitabilitas yang lebih kecil dari segmen bisnis terkait batubara karena depresiasi dan biaya-biaya yang lebih tinggi, UNTR berhasil meningkatkan neracanya. Posisi neraca UNTR membaik dari sebelumnya utang bersih Rp 796 miliar pada Maret 2020 menjadi posisi kas bersih R p13 triliun per Maret 2021.

Oleh karena itu, dengan ruang yang cukup untuk meningkatkan asetnya, Henan Putihrai menilai investor harus mengantisipasi kemungkinan UNTR untuk terjun ke proyek penghasil kas lainnya yang telah terbukti sebelumnya, untuk berkembang baik secara organik maupun anorganik.


Baca Juga: AKR Corporindo (AKRA) mampu mencatat kenaikan laba di kuartal I

Hanya saja, terdapat sejumlah risiko yang terkait rekomendasi ini, diantaranya  pengakuan kerugian penurunan nilai yang lebih tinggi dari aset terkait batubara tahun ini.

“Pertumbuhan laba bersih lebih rendah dari perkiraan sebesar 4%-5% year-on-year (YoY) tahun ini dan  marjin laba bersih/EBITDA yang lebih kecil dari perkiraan sebesar 10,2/21,0% tahun ini,” tulis Robertus dalam riset yang disampaikan kepada Kontan.co.id, Jumat (23/4).

Anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) tersebut membukukan laba bersih senilai Rp 1,86 triliun sepanjang kuartal pertama 2021. Realisasi ini naik tipis 2,3% dari laba bersih di periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp 1,82 triliun.

Baca Juga: Laba bersih Surya Esa Perkasa (ESSA) melonjak 520% pada kuartal pertama 2021

Adapun kenaikan laba bersih ini karena adanya manfaat pajak yang signifikan, meskipun laba sebelum pajak turun 3,9% YoY. Dus, laba per saham UNTR naik dari sebelumnya Rp 489 menjadi Rp 500.

Namun, kenaikan laba bersih ini tidak dibarengi oleh kenaikan pendapatan.  Penjual alat berat merk Komatsu ini membukukan penurunan pendapatan sebesar 2,27%, dari semula Rp 18,31 triliun menjadi Rp 17,89 triliun.

Selanjutnya: Tahun ini, Jasa Marga (JSMR) alokasikan capex Rp 7,75 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi