Analis rekomendasikan buy saham BUMI, ini penjelasannya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Momentum kenaikan harga batubara dunia tak disia-siakan oleh PT Bumi Resources Tbk (BUMI). Tahun ini BUMI menargetkan memproduksi sebanyak 86 juta ton batubara. Sementara untuk batubara berkalori tinggi dipatok 5 juta ton.

Presiden Direktur, Saptari Hoedaja mengatakan permintaan pasar ekspor terhadap batubara berkalori tinggi cukup besar.

Hingga kuartal II-2018 estimasi realisasi produksi batubara berkalori tinggi mencapai 2 juta ton. "Untuk batubara ini dipasarkan ke Jepang, harganya US$ 100 per ton," kata Saptari, Kamis (7/6).


Sedangkan, estimasi realisasi dari target produksi 86 juta ton batubara di semester pertama sebesar 43 juta ton. Di semester dua, target realisasi produksinya sebesar 46 juta ton hingga 47 juta ton.

Menurut Direktur BUMI, Dileep Srivastava tahun ini target produksi batubara dapat dikerek hingga 90 juta ton.

Dengan kenaikan harga batubara mencapai US$ 110 per ton memungkinkan BUMI bisa mendulang keuntungan lebih bagus lagi. "Proyeksi kami harga batubara lebih tinggi 5% dari tahun lalu, tapi melihat harga saat ini kami pikir bisa lebih menguntungkan," kata Dileep.

Di sisi lain, BUMI juga tetap menekan ongkos produksinya. Dileep mengatakan ongkos produksi tahun ini dipatok di level US$ 50 sen sampai US$ 60 sen per ton.

Senior Analyst Research Division Anugerah Sekuritas Indonesia, Bertoni Rio mengatakan kenaikan harga batubara berpeluang memulihkan kinerja emiten di sektor pertambangan.

Senada, Senior Research Analyst Kresna Securities, Robertus Yanuar Hardy menyebut BUMI masih memiliki prospek positif di tahun ini.

"Masih ada ruang untuk pertumbuhan tahun ini, kalau bisa berlanjut kinerja keuangannya yang sedang ada rencana untuk pengurangan leverage lebih lanjut," kata Robertus.

Baik Robertus maupun Bertoni merekomendasikan “beli” saham BUMI. Robertus merekomendasikan beli di level 260 dengan target harga 560 per saham. Sedangkan Bertoni Rio mengatakan beli saat BUMI menyentuh harga 250 dengan target harga 470 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto