KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) tengah bersiap menggabungkan bisnisnya dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia. Sumitomo Mitsui Banking Corporation yang merupakan pemilik 40% saham BTPN dan memiliki 98% saham Bank Sumitomo telah melontarkan rencana tersebut sejak akhir Januari lalu. Tak lama berselang dari pengumuman rencana merger tersebut, harga saham BTPN juga langsung terbang tinggi. Pada awal Februari harganya sempat naik ke level Rp 3.560 per saham.
Namun, kini harganya sudah kembali melemah dan ditutup pada harga Rp 3.170 per saham pada perdagangan Selasa (6/2). Saham BTPN terkoreksi 3,94% dari hari kemarin. Muhammad Nafan Aji, Analis PT Binaartha Parama Sekuritas melihat saat ini harga saham BTPN tengah masuk fase cooling down jadi wajar kalau saat ini harganya mengalami koreksi. Dalam jangka pendek rentang pergerakannya berada di kisaran Rp 3.000 – Rp 3.400 per saham. Menurutnya sebenarnya secara valuasi harga saham BTPN cenderung murah karena ia memiliki
price earning ratio (PER) di level 10,03 kali. “Secara teknikal belum terlihat adanya sinyal positif bagi BTPN untuk mengalami teknikal rebound,” ujarnya kepada Kontan, Selasa (6/2). Ia menyarankan lebih baik investor menunggu waktu yang tepat untuk masuk ke saham ini. Sebaiknya itu dilakukan ketika fase akumulasi sudah terbentuk. Fase akumulasi akan membentuk pola
uptrend ke depannya. Namun secara fundamental, ia melihat rencana penggabungan bisnis dari dua bank yang memiliki pasar berbeda ini akan membawa sentimen positif bagi prospek saham BTPN di kemudian hari.
Aset perusahaan pastinya akan meningkat drastis karena dukungan Sumitomo. BTPN tidak hanya fokus pada produk dana pensiun tetapi juga bisa masuk ke sektor lainnya. Ditambah lagi dengan pasar Bank Sumitomo yang mengarah ke korporasi bukan tidak mungkin bank hasil merger ini nantinya juga bisa masuk ke fasilitas pendanaan proyek infrastruktur. Sebagai salah satu bank terbesar di Jepang, Sumitomo pasti berkepentingan dalam mendukung pembiayaan pembangunan infrastruktur. Nafan merekomendasikan
neutral saham BTPN pada harga Rp 4.000 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto