Analis RHB Sekuritas rekomendasikan sell saham BJBR



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bukukan penurunan laba sebanyak 8,5% di kuartal I-2019, prospek kinerja PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR, anggota indeks Kompas100 ini) masih dihadapkan pada beberapa tantangan ke depan. Rekomendasi analis pun terhadap prospek saham emiten tersebut di 2019 juga cukup beragam.

Analis RHB Sekuritas Alvin Baramuli mengungkapkan, bahwa performanya masih berada di bawah kinerja rata-rata perbankan BUKU III. Menurutnya, BJBR masih perlu mendorong pertumbuhan kreditnya, khususnya dari sisi kredit infrastruktur.

"Secara spesifik kita masih menunggu dari sisi pinjamannya, karena loan landingnya masih belum terlihat, dan kita masih menunggu apakah mereka bisa mendorong loan growthnya dari sisi infrastruktur," jelas Alvin kepada Kontan.co.id, Senin (20/5).


Dalam dua tahun terakhir, diketahui BJBR berniat mendorong pertumbuhan kredit infrastruktur. Hal ini menjadi perhatian, apakah rencana tersebut akan dapat terealisasi di tahun ini, mengingat pertumbuhan kredit BJBR saat ini masih di bawah pertumbuhan kredit industri, yakni di kisaran 6%.

"Kita juga memantau perkembangan rasio kredit macet atau non performing loan (NPL). Meskipun sudah membaik di 1,7% (per kuartal I-2019) namun mereka masih ada masalah di NPL industri syariahnya, jadi ini harus dipantau," ungkapnya.

Sedangkan untuk prospek di kuartal II-2019, BJBR masih berpeluang untuk membukukan kenaikan laba, salah satunya lewat laba provisi. Artinya, bank perlu menurunkan provisinya agar laba bisa dinaikkan.

Alvin juga menyebutkan, meskipun tiga bulan pertama 2019 BJBR membukukan penurunan laba, namun capaian tersebut berada di atas ekspektasi pasar. Adapun tantangan lainnya yakni, tingginya suku bunga deposito yang berpeluang masih akan naik.

Untuk itu, seiring dengan target harga yang sudah ditembus yakni Rp 1.400 per saham, Alvin merekomendasikan sell untuk saham BJBR.

Apalagi, valuasi BJBR dianggap masih cukup mahal di 1,3-1,4 kali. Sebagai informasi, pada perdagangan Senin (20/5) saham BJBR sukses ditutup menguat sebanyak 2,94% di level Rp 1.575 per saham.

"Kuncinya saat ini, BJBR perlu mendorong laba mereka dengan kenaikan loan-nya, untuk menaikkan interest income mereka," ujarnya.

Adapun terkait perombakan direksi yang dilakukan BJBR di awal tahun ini, dinilai belum akan berdampak signifikan pada kinerja perusahaan tersebut. Mengingat, butuh waktu untuk direksi menciptakan inovasi dan masih perlu menunggu dampaknya di tahun depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto