KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mengutip data dari
Bloomberg, Selasa (19/2) pasangan mata uang AUD/USD pukul 18:00 WIB, harus melemah di level 0,7113 atau turun sebesar 0,24% dari posisi sebelumnya di level 0,7130. Melemahnya pasangan Aussie terhadap rival utamanya dollar Amerika Serikat (AS) ini dampak dari setelah risalah Reserve Bank of Australia (RBA) menunjukkan ketidakpastian yang signifikan pada prospek ekonomi. Analis PT Rifan Financindo Berjangka Puja Purbaya Sakti menilai, RBA membuat skenario suku bunga naik atau suku bunga turun relatif lebih seimbang.
Di samping itu, Dewan RBA menambahkan tidak ada alasan kuat untuk melakukan perubahan suku bunga baik menaikkan atau menurunkan. Di mana lebih memilih menjaga stabilitas suku bunga seperti saat ini. Dewan juga memastikan jika kebijakan moneter saat ini harus memungkinkan untuk menggenjot tingkat inflasi dan menekan angka pengangguran. Dewan Kebijakan Moneter melihat ketidakpastian yang signifikan pada prospek ekonomi karena pasar perumahan menukik. Anggota RBA mengatakan mereka akan terus menilai prospek dengan cermat. Hasil dari risalah juga mengatakan para pembuat kebijakan percaya tidak ada alasan kuat untuk pergerakan suku bunga jangka pendek, karena lebih baik menjadi sumber stabilitas. Di tengah sikap wait and see para investor saat ini yang menanti perkembangan terbaru dari pembicaraan perdagangan AS dan China. Serta indikasi lebih lanjut dari The Fed mengenai kebijakan moneternya. Dari pembicaraan perdagangan, beberapa laporan menyebutkan bahwa Wakil PM China Liu He akan mengunjungi AS pada pekan ini untuk kembali melakukan negosiasi. Ia diagendakan untuk bertemu dengan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin, serta Perwakilan Perdagangan Robert Lighthizer. Putaran negosiasi terakhir berakhir pekan lalu di Beijing tanpa kesepakatan, meskipun Presiden AS Donald Trump dan mitranya dari China Xi Jinping keduanya melaporkan kemajuan dalam pembicaraan perdagangan minggu lalu, meningkatkan harapan kesepakatan sebelum batas waktu 1 Maret untuk kenaikan tarif. “Tampaknya beberapa rilis data ekonomi China yang positif ini tidak mampu memberikan dorongan bagi Aussie untuk bisa menguat terhadap dollar AS,” kata Sakti kepada Kontan.co.id. Di mana Australia masih tertekan oleh pergerakan dollar AD yang terpantau menguat tipis hingga perdagangan hari. Meskipun seusai libur hari Presiden kemarin, gairah beli dollar AS lebih didorong oleh memburuknya outlook mata uang rivalnya, ketimbang karena faktor internal AS.
Sakti mengamati secara teknikal indikator
moving average exponential (EMA) dengan kondisi melebar yang menunjukkan arah harga turun. Selanjutnya pada indikator
relatif strength index (RSI) berada di area positif 45 yang menunjukkan kurs kurang kuat untuk naik. Kemudian pada indikator true strength indicator (TSI) dengan kondisi red over blue yang melebar menunjukkan kurs berpotensi lanjutkan koreksi. Secara umum AUD/USD masih berpotensi untuk lanjutkan koreksi pada perdagangan selanjutnya. “Rekomendasi trading untuk pasangan AUS/USD adalah
Sell selama harga di atas 0.7089,” tutur Sakti. Adapun level resistance antara 0.7165, 0.7173, 0.7195 dan support antara 0.7143, 0.7129, 0.7107. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto