JAKARTA. Ekspektasi pasar terhadap mata uang rupiah masih cukup baik. Namun, pada saat yang sama, dollar AS menguat terhadap mata uang utama dunia lainnya. Maka, para analis menduga, rupiah akan condong melemah esok hari."Tetapi, tidak akan terlalu signifikan," ujar Rosady T.A. Montol, ekonom Bank BNI, Selasa (24/8). Apalagi, dana asing masih terlihat masuk ke Indonesia.Dia memprediksi, besok rupiah bergerak di kisaran Rp 8.960–Rp 8.990 per dollar AS. Adapun, ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Lana Soelistyaningsih berpikir, rupiah semestinya melemah lebih dalam karena sentimen pelambatan ekonomi Amerika Serikat (AS). Beruntung, permintaan domestik menopang rupiah. "Permintaan rupiah bulan ini naik untuk THR (tunjangan hari raya) dan gaji pegawai," kata dia.Hari ini, merujuk kurs tengah BI, rupiah menguat 0,04% ke Rp 8.974 per dollar AS. Di pasar spot pukul 16.00 WIB, rupiah justru melemah 0,11% dari Rp 8.970 ke Rp 8.980 per dollar AS. "Ini hanya koreksi biasa," tegas Rosady.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Analis: Rupiah esok hari cenderung melemah tipis
JAKARTA. Ekspektasi pasar terhadap mata uang rupiah masih cukup baik. Namun, pada saat yang sama, dollar AS menguat terhadap mata uang utama dunia lainnya. Maka, para analis menduga, rupiah akan condong melemah esok hari."Tetapi, tidak akan terlalu signifikan," ujar Rosady T.A. Montol, ekonom Bank BNI, Selasa (24/8). Apalagi, dana asing masih terlihat masuk ke Indonesia.Dia memprediksi, besok rupiah bergerak di kisaran Rp 8.960–Rp 8.990 per dollar AS. Adapun, ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Lana Soelistyaningsih berpikir, rupiah semestinya melemah lebih dalam karena sentimen pelambatan ekonomi Amerika Serikat (AS). Beruntung, permintaan domestik menopang rupiah. "Permintaan rupiah bulan ini naik untuk THR (tunjangan hari raya) dan gaji pegawai," kata dia.Hari ini, merujuk kurs tengah BI, rupiah menguat 0,04% ke Rp 8.974 per dollar AS. Di pasar spot pukul 16.00 WIB, rupiah justru melemah 0,11% dari Rp 8.970 ke Rp 8.980 per dollar AS. "Ini hanya koreksi biasa," tegas Rosady.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News