Analis: Rupiah melemah menanti hasil rapat FOMC



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan rupiah pada perdagangan hari melemah. Hal ini seiring dengan jadwal The Fed terkait rapat Federal Open Market Comittee (FOMC) yang diselenggarakan hari ini sampai dengan besok waktu AS.

Mengutip Bloomberg, Selasa (30/4) rupiah ditutup di level Rp 14.257 per dollar Amerika Serikat (AS), melemah 0,34% dibanding sehari sebelumnya yang ada di Rp 14.208 per dollar AS.

Pada kurs tengah Bank Indonesia (BI) mata uang Garuda terkoreksi 0,19% di level Rp 14.215 per dollar AS.


Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim menilai sepertinya The Fed masih akan dovish. Di mana kemungkinan suku bunga acuan The Fed masih berada di level 2,25%-2,5%.

“Diperkirakan tidak ada perubahan kebijakan tetapi banyak perhatian akan berpusat pada konferensi pers pimpinan The Fed, Jerome Powell setelah keputusan suku bunga diumumkan,” kata Ibrahim kepada Kontan.co.id, Selasa (30/4).

Nah, yang jadi perhatian lainnya adalah testimoni The Fed untuk jangka menengah sampai akhir tahun nanti. Terlebih Jumat lalu rilis data ekonomi gross domestic bruto (GDP) AS kuartal-I positif. Kata Ibrahim jangka panjang ada kemungkinan The Fed menaikkan suku bunga.

Di sisi lain, rupiah semakin loyo karena China melaporkan data Purchasing Manajer’s Index (PMI) Manufacturing bulan April negatif di level 50,1. Angka ini di bawah ekspektasi pasar di level 50,7 dan pencapaian Maret di level 50,5.

China juga merilis data PMI non-Manufacturing bulan April di level 54,3. Pencapaian ini di bawah ekspektasi di level 55 dan pencapaian bulan lalu di level 54,8.

Putaran terakhir pembicaraan perdagangan antara AS dan China akan dimulai di Beijing minggu ini. 

Menteri Keuangan AS Steve Mnuchin mengatakan kepada New York Times bahwa perundingan berada di putaran terakhir. Sementara Presiden AS, Donald Trump mengatakan pekan lalu bahwa ia akan segera menjamu pemimpin China Xi Jinping di Gedung Putih dan mungkin menandatangani kemungkinan perjanjian perdagangan di sana.

Ibrahim menilai dampak perang dagang belum terasa bagi rupiah sebab masih merespon hasil FOMC dan dampak dari PMI China. 

Ia meramal rupiah dalam perdagangan Kamis (2/5) kemungkinan masih akan melemah di level Rp 14.225-Rp 14.298 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi