KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rancangan Undang-undang (RUU) larangan minuman beralkohol (minol) kembali menjadi pembahasan Dewan Perwakilan Rakrat (DPR). RUU ini akan mengatur sanksi pidana bagi para peminum atau orang yang mengonsumsi minuman beralkohol. Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani menilai, sentimen RUU ini bakal memberatkan pergerakan dua saham emiten bir yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, yakni PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) dan PT Delta Djakarta Tbk (DLTA). Hal ini terlihat pada pergerakan DLTA dan MLBI yang cenderung melemah. Pada Jumat (13/11), kedua saham produsen minol tersebut kompak terkoreksi. Saham MLBI terkoreksi 2,01% ke level Rp 8.550 sedangkan saham DLTA melemah 2,68% ke level Rp 4.000. Sejak awal tahun, DLTA melemah 41,18% dan MLBI melemah 44,84%.
Analis: RUU minuman beralkohol akan menekan saham MLBI dan DLTA dalam jangka pendek
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rancangan Undang-undang (RUU) larangan minuman beralkohol (minol) kembali menjadi pembahasan Dewan Perwakilan Rakrat (DPR). RUU ini akan mengatur sanksi pidana bagi para peminum atau orang yang mengonsumsi minuman beralkohol. Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani menilai, sentimen RUU ini bakal memberatkan pergerakan dua saham emiten bir yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, yakni PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) dan PT Delta Djakarta Tbk (DLTA). Hal ini terlihat pada pergerakan DLTA dan MLBI yang cenderung melemah. Pada Jumat (13/11), kedua saham produsen minol tersebut kompak terkoreksi. Saham MLBI terkoreksi 2,01% ke level Rp 8.550 sedangkan saham DLTA melemah 2,68% ke level Rp 4.000. Sejak awal tahun, DLTA melemah 41,18% dan MLBI melemah 44,84%.