JAKARTA. PT Adhi Karya Tbk (ADHI) menargetkan kontrak baru sebesar Rp 21 triliun, melonjak 77,9% dari target tahun 2013 lalu yang sebesar 11,8 triliun. Menurut analis, optimisme manajemen di tahun ini membuat prospek saham ADHI dalam jangka panjang layak dikoleksi. Analis Bahana Securities, Maxi Liesyaputra menjelaskan, kontrak baru itu terutama berasal dari proyek konstruksi dan proyek Engineering, Procurement and Construction (EPC). Proyek ADHI yang cukup besar berasal dari proyek monorel bandara dan monorel pelabuhan Tanjung Perak. Pada tahap ini, Maxi mengasumsikan kontrak baru ADHI di tahun 2014 sebesar Rp 17,5 triliun. Ekspansi properti ADHI juga terdiversifikasi di divisi properti. Melalui anak usahanya PT Adhi Persada properti (APP), perseroan akan menggarap sejumlah apartemen seperti di Margonda dan Yogyakarta. ADHI juga bakal melakukan pengembangan residensial di Bali dan Pejaten. Ekspansi properti ini berasal dari dana belanja modal ADHI yang sebesar Rp 879 miliar. Porsi untuk pengembangan hotel dan properti mencapai 30% dari dana belanja modal itu.
Analis: saham ADHI layak koleksi jangka panjang
JAKARTA. PT Adhi Karya Tbk (ADHI) menargetkan kontrak baru sebesar Rp 21 triliun, melonjak 77,9% dari target tahun 2013 lalu yang sebesar 11,8 triliun. Menurut analis, optimisme manajemen di tahun ini membuat prospek saham ADHI dalam jangka panjang layak dikoleksi. Analis Bahana Securities, Maxi Liesyaputra menjelaskan, kontrak baru itu terutama berasal dari proyek konstruksi dan proyek Engineering, Procurement and Construction (EPC). Proyek ADHI yang cukup besar berasal dari proyek monorel bandara dan monorel pelabuhan Tanjung Perak. Pada tahap ini, Maxi mengasumsikan kontrak baru ADHI di tahun 2014 sebesar Rp 17,5 triliun. Ekspansi properti ADHI juga terdiversifikasi di divisi properti. Melalui anak usahanya PT Adhi Persada properti (APP), perseroan akan menggarap sejumlah apartemen seperti di Margonda dan Yogyakarta. ADHI juga bakal melakukan pengembangan residensial di Bali dan Pejaten. Ekspansi properti ini berasal dari dana belanja modal ADHI yang sebesar Rp 879 miliar. Porsi untuk pengembangan hotel dan properti mencapai 30% dari dana belanja modal itu.