JAKARTA. Langkah aparat kepolisian yang menyegel gudang beras anak usaha PT Tiga Pilar Sejahtera Food tbk (AISA) diprediksi berbuntut panjang. Atas kasus yang menimpa anak usahanya, analis menyarankan investor jual saham AISA. David Nathanael, Analis First Capital mengatakan sampai saat ini penjelasan dari manajemen memang masih abu-abu. Dugaan saat ini beras IR64 adalah beras subsidi yang dijual oleh AISA dengan harga tinggi. Sepengetahuan David, beras IR64 ini tidak semuanya merupakan beras subsidi. Nah, untuk beras IR64 subsidi dibeli dari pemerintah. Nah, menurut David, letak kesalahan AISA masih dipertanyakan. Misalnya saja: Apakah tidak boleh jual beras IR64 yang bukan subsidi dengan harga mahal atau memang AISA membeli secara ilegal beras IR64 yang subsidi? Yang jelas, kasus ini bukan cuma menghantam saham AISA, tetapi jelas akan membuat kinerjanya menjadi pincang. Dus, David menghitung, harga saham AISA bisa turun mencapai Rp 1.000 per lembar saham. Pada penutupan perdagangan Jumat (21/7), saham AISA sudah turun 24,92% dari Kamis atau tercatat Rp 1.205 per lembar saham. "Salah atau tidaknya AISA, memang lebih aman investor untuk jual dulu saham ini meskipun rugi," kata David. Sebelum ada kasus ini, David cukup merekomendasikan saham ini. Namun, David tak bisa memprediksi bagaimana setelah kasus ini selesai. Meskipun kinerjanya membaik, mungkin orang masih menaruh ketidakpercayaan pada perusahan ini. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Analis: Saham AISA bisa turun hingga Rp 1.000
JAKARTA. Langkah aparat kepolisian yang menyegel gudang beras anak usaha PT Tiga Pilar Sejahtera Food tbk (AISA) diprediksi berbuntut panjang. Atas kasus yang menimpa anak usahanya, analis menyarankan investor jual saham AISA. David Nathanael, Analis First Capital mengatakan sampai saat ini penjelasan dari manajemen memang masih abu-abu. Dugaan saat ini beras IR64 adalah beras subsidi yang dijual oleh AISA dengan harga tinggi. Sepengetahuan David, beras IR64 ini tidak semuanya merupakan beras subsidi. Nah, untuk beras IR64 subsidi dibeli dari pemerintah. Nah, menurut David, letak kesalahan AISA masih dipertanyakan. Misalnya saja: Apakah tidak boleh jual beras IR64 yang bukan subsidi dengan harga mahal atau memang AISA membeli secara ilegal beras IR64 yang subsidi? Yang jelas, kasus ini bukan cuma menghantam saham AISA, tetapi jelas akan membuat kinerjanya menjadi pincang. Dus, David menghitung, harga saham AISA bisa turun mencapai Rp 1.000 per lembar saham. Pada penutupan perdagangan Jumat (21/7), saham AISA sudah turun 24,92% dari Kamis atau tercatat Rp 1.205 per lembar saham. "Salah atau tidaknya AISA, memang lebih aman investor untuk jual dulu saham ini meskipun rugi," kata David. Sebelum ada kasus ini, David cukup merekomendasikan saham ini. Namun, David tak bisa memprediksi bagaimana setelah kasus ini selesai. Meskipun kinerjanya membaik, mungkin orang masih menaruh ketidakpercayaan pada perusahan ini. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News